Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Tranportasi Indonesia (MTI) menilai layanan bagasi tercatat gratis yang ditawarkan Lion Air hingga 15 kg tidak signifikan menarik minat penumpang untuk kembali melakukan perjalanan udara.
Ketua I MTI Suharto Abdul Majid mengatakan dalam situasi pandemi saat ini, tawaran tersebut bukan variabel yang dapat mempengaruhi motivasi masyarakat secara umum agar melakukan perjalanan.
"Menurut saya kalau sekedar menggratiskan atau tidak memberikan biaya untuk masalah bagasi sampai 15 kg, itu untuk kondisi sekarang bukan variabel yang signifikan," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (23/2/2021).
Menurutnya, layanan gratis bagasi tercatat ini hanyalah sebuah kemudahan yang diberikan Lion Air bagi para penumpang. Cara ini bahkan bukan hal baru di bisnis penerbangan.
"Ini kan kembali ke masa lalu. Aturan masa lalu kan sebenarnya memang penumpang dapat free, dapat kemudahan dan gratis [layanan bagasi]. Misalnya kelas bisnis dapat gratis sampai 30 kg dan ekonomi 15–20 kg," ungkapnya.
Sebelumnya, Lion Air mengumumkan akan memberikan layanan bagasi tercatat gratis 15 kg untuk rute penerbangan domestik Jakarta dan Batam. Layanan tersebut mulai berlaku sejak 22 Februari 2021 hingga pemberitahuan lebih lanjut (until further notice/UFN).
Baca Juga
Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang M. Prihantoro mengatakan layanan bagasi gratis tersebut merupakan program baru guna menjawab peluang dan tantangan bisnis seiring pertumbuhan tren perjalanan udara yang simple sesuai era kekinian. Selain itu layanan ini merupakan upaya meningkatkan minat bepergian menggunakan pesawat udara.
Danang berharap hadirnya opsi program khusus ini agar setiap penumpang dapat melakukan perjalanan udara lebih ekonomis serta terjangkau dengan pilihan kapasitas bagasi tercatat 15 kg.