Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) belum dapat mengoptimalkan realisasi Pendapatan dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) lantaran anjloknya operasional angkutan Kereta Api dan Angkutan Udara selama pandemi dan akan mengejarnya melalui sektor transportasi laut.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan kesulitannya mengejar target pendapatan negara bukan pajak atau PNBP di masa pandemi Covid-19 dari KA dan udara yang bisa dikatakan hampir lumpuh.
Pendapatan negara dari sektor transportasi akhirnya hanya mengandalkan angkutan dari sisi laut yang mayoritas didominasi lalu-lintas logistik. Menhub menyampaikan masih bisa memperoleh sumber tambahan dari penyesuaian biaya sandar kapal di pelabuhan swasta seperti Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera.
“Memang agak dilematis di masa Covid-19 ini karena memang kereta api dan udara itu sama sekali lumpuh. Mungkin bisa kita dapatkan [PNBP] dari sektor laut sehingga tahun ini mungkin belum bisa maksimal, tahun depan akan ada kenaikan yang maksimal dari kegiatan itu,” ujarnya, Selasa (17/11/2020).
Menteri yang akrab disapa BKS tersebut mencontohkan operasional angkutan udara hanya dapat mencapai rata-rata okupansi 15 persen pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kondisi yang sama juga dirasakan angkutan kereta api yang dikelola oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Rendahnya pergerakan penumpang angkutan umum, selain karena minat perjalanan yang melorot, juga didorong oleh pembatasan kapasitas angkut. Okupansi sempat dibatasi hingga 50 persen.
Baca Juga
Adapun, Realisasi PNBP Kementerian Perhubungan hingga 16 November 2020 sebesar Rp5,3 triliun. Angka ini setara dengan 87,19 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp6,08 triliun. Hingga akhir Desember mendatang, pemerolehan PNBP diperkirakan bisa mencapai 99,13 persen atau Rp6,02 triliun.