Bisnis.com, JAKARTA – PT Hutama Karya (Persero) memprediksi libur panjang cuti bersama yang jatuh pada 28 – 30 Oktober 2020 dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 Hijriyah akan berdampak pada peningkatan trafik kendaraan yang melintas di seluruh ruas jalan tol yang dikelola oleh perusahaan, khususnya pada Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Direktur Operasi I Hutama Karya, Suroto mengatakan bahwa untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan jumlah kendaraan yang melintas di jalan tol, Hutama Karya sudah mulai melakukan berbagai persiapan di seluruh ruas jalan tol yang dikelolanya, termasuk penerapan protokol kesehatan yang ketat guna mencegah penyebaran Covid-19.
“Kami memperkirakan trafik kendaraan yang melintas khususnya di JTTS pada saat libur panjang cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW akan mengalami peningkatan signifikan dibandingkan pada saat libur panjang Hari Raya Idul Fitri 1441H lalu. Terlebih tahun ini kami sudah mulai mengoperasikan dua ruas tol baru yakni tol Pekanbaru – Dumai sepanjang 131 km dan tol Sigli – Banda Aceh Seksi 4 sepanjang 14 km," ujarnya dalam siaran pers Senin (26/10/2020).
Suroto menerangkan Hutama Karya akan bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam mempersiapkan libur panjang cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW ini.
Seperti momen libur panjang sebelumnya, HK akan menyiapkan beberapa pos check point dimana pengguna jalan tol tidak hanya akan di cek suhu tubuhnya, tetapi juga bisa mendapatkan cek kesehatan gratis untuk memastikan pengguna jalan dalam keadaan prima.
"Pos check point ini kami tempatkan pada ruas jalan tol yang paling banyak dilintasi pengguna jalan pada saat momen liburan yakni Ruas Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (Terpeka), Ruas Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (Bakter) dan Ruas Tol Pekanbaru – Dumai,” imbuh Suroto.
Baca Juga
Meskipun saat ini pengoperasian jalan tol sudah memasuki era Adaptasi Kebiasan Baru (AKB), Hutama Karya tetap mengikuti kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah khususnya dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 di ruas tol dan rest area.
“Kami mewajibkan seluruh petugas tol menggunakan masker, faceshield, sarung tangan, dan manset dalam bekerja serta melayani pengguna jalan. Kami juga melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin baik di gerbang tol, gedung kantor hingga di rest area. Sehingga selain mendapatkan pelayanan yang
optimal, pengguna jalan juga tidak perlu khawatir akan aspek protokol kesehatan yang ketat," ujarnya.