1. Korea Selatan Susul Resesi Singapura, Bagaimana dengan Indonesia?
Ekonomi Korea Selatan memasuki fase resesi setelah kuartal pertama dan kedua tahun ini, berturut-turut mengalami pertumbuhan negatif.
Pada kuartal II/2020 produk domestik bruto riil (PDB) Korea Selatan terkontraksi -3,3 persen, sementara pada kuartal I/2020 ekonomi negara ini tercatat -1,3 persen.
Baca berita selengkapnya di sini.
2. Gelisah Investor Asing dan Iklim Investasi Indonesia
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan bahwa realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Indonesia sepanjang semester I/2020 mencapai Rp195,6 triliun, Rabu (22/7/2020).
Kendati bisa mencakup 56,2 persen dari target pemerintah sepanjang 2020, capaian ini sesungguhnya lebih rendah 8,1 persen ketimbang torehan pada periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai Rp212,8 triliun.
Baca berita selengkapnya di sini.
3. Indonesia Terancam Resesi? Ini Prediksi Bank Indonesia
Ekonomi Indonesia dihadapkan pada ancaman resesi, sejalan dengan perkiraan ekonomi pada kuartal II dan III pada tahun ini yang akan mengalami tekanan dalam dan berpotensi terkontraksi negatif.
Asisten Gubernur Bank Indonesia Juda Agung menyampaikan dampak dari pandemi Covid-19 cukup masif terhadap perekonomian Indonesia karena menekan korporasi, UMKM, perbankan, dan sistem keuangan secara keseluruhan.
Baca berita selengkapnya di sini.
4. Erick Thohir Siap Hadapi Gugatan Serikat Pekerja Pertamina
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menilai gugatan Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) PT Pertamina (Persero) terhadap Menteri BUMN Erick Thohir terkait pembentukan subholding merupakan langkah absurd.
Staf Khusus Bidang Komunikasi Kementerian BUMN, Arya Sinulingga mengatakan pembentukan subholding tidak akan mengarah pada privatisasi aset perusahaan. Menurut Arya, aset-aset Pertamina yang ada saat ini dimiliki perseroan bukan milik investor asing seperti yang disebut dalam gugatan FSPBB.
Baca berita selengkapnya di sini.
5. Jokowi Sebut Ekonomi Kuartal II Bisa Minus 5 Persen
Presiden Joko Widodo mengakui bahwa kondisi perekonomian Indonesia mengalami pukulan yang cukup berat akibat pandemi Covid-19.
Presiden menuturkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama masih bisa tumbuh 2,97 persen. Namun, di kuartal kedua tahun ini, pertumbuhannya akan jatuh minus.
Baca berita selengkapnya di sini.