Bisnis.com, JAKARTA - Ekonomi Korea Selatan memasuki fase resesi setelah kuartal pertama dan kedua tahun ini, berturut-turut mengalami pertumbuhan negatif.
Pada kuartal II/2020 produk domestik bruto riil (PDB) Korea Selatan terkontraksi -3,3 persen, sementara pada kuartal I/2020 ekonomi negara ini tercatat -1,3 persen.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal memprediksi resesi ekonomi tidak hanya akan terjadi di Korea Selatan dan Singapura.
Baca Juga : Susul Singapura, Korsel Masuk Zona Resesi |
---|
Menurutnya, negara-negara lain juga akan menyusul mengumumkan hal yang sama karena tekanan dari pandemi Covid-19 banyak terjadi khususnya pada negara mitra dagang Indonesia, kecuali China yang diperkirakan akan tumbuh positif karena ekonomi di negara ini yang sudah mulai pulih.
Di samping itu, Faisal berpendapat hal yang sama juga akan terjadi pada negara-negara Asean, seperti Filipina, Malaysia, dan Thailand. "Negara-negara tersebut juga memiliki ketergantungan yang besar pada perdagangan global," katanya kepada Bisnis, Kamis (23/7/2020).
Faisal mengatakan, Indonesia tentunya akan ikut terdampak. Jika negara-negara ini mengalami resesi ekonomi, permintaan terhadap ekspor Indonesia diperkirakan akan menurun.
Indonesia menurutnya kemungkinan akan mengalami resesi ekonomi, tetapi penurunannya tidak akan sedalam Korea Selatan dan Singapura.
"Indonesia belum [resesi], tapi kemungkinan besar akan mengalami resesi. Ancamannya sudah di depan mata, tapi tekanannya tidak akan sedalam Korea Selatan dan Singapura, karena mereka ketergantungan terhadap trade-nya besar, kita relatif kecil," jelasnya.
Indonesia, imbuhnya, masih memiliki bantalan pasar dalam negeri yang besar yang bisa menahan resesi. Ekonomi Indonesia pada tahun ini diperkirakan akan terkontraksi di kisaran -1,5 persen hingga -3 persen.
Di samping itu, Faisal menilai resesi yang dialami Korea Selatan dan Singapura ini juga akan berdampak pada realisasi investasi di Indonesia dalam jangka pendek.
"Mungkin akan ada tekanan investasi ke indonesia dari Singapura dan Korea Selatan, tapi tidak akan lama. Kalau global sudah pulih, mereka akan cepat rebound di 2021 karena fundamental ekonominya relatif kuat," tuturnya.