Bisnis.com, JAKARTA - PT Inpola Meka Energi (IME) mengungkapkan progres pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang berlokasi di Desa Lau Gunung, Kecamatan Tanah Pinem, Sumatera Utara telah mencapai 91,5 persen hingga Mei 2020.
PLTA Lau Gunung dengan total kapasitas 15 megawatt (MW) tersebut direncanakan dapat beroperasi pada Desember 2020.
Direktur Utama PT Inpola Meka Energi (IME) Agus Choliq mengatakan pihaknya terus berupaya agar PLTA Lau Gunung dapat beroperasi di tahun 2020, sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Walaupun pengerjaan proyek sedikit mengalami keterlambatan akibat pandemi Covid-19.
Dia menambahkan nantinya PLTA Lau Gunung akan mendukung berbagai kegiatan masyarakat dari sisi pendidikan, perekonomian, industri dan lainnya melalui pendistribusian listrik ke berbagai tempat.
"Pengoperasian PLTA ini tentunya juga akan mendukung program pemerintah pusat untuk meningkatkan rasio elektrifikasi sekaligus mendukung kehandalan pasokan listrik daerah, sehingga meminimalisasi adanya pemadaman listrik dikarenakan kurangnya pasokan listrik di daerah tersebut," jelas Agus dalam siaran pers, Rabu (17/6/2020).
PLTA Lau Gunung menggunakan aliran sungai dan merupakan jenis pembangkit baru terbarukan yang diklaim bebas polusi sehingga aman bagi masyarakat dan lingkungan. Selain itu, juga memiliki daerah aliran sungai (DAS) sebesar 519,34 kilometer persegi dengan panjang sungai utama 47,5 kilometer.
Baca Juga
Nantinya pembangkit listrik ini akan melayani kurang lebih 10.000 rumah tangga di dua wilayah yakni Kabupaten Dairi dan Kabupaten Karo, Sumatera Utara melalui jaringan listrik milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
PLTA Lau Gunung menyerap sekitar 229 orang tenaga kerja selama masa konstruksi, yang terdiri dari tenaga kerja lokal Kabupaten Dairi, tenaga kerja yang berada di daerah Medan, Sumatera Utara dan beberapa daerah lainnya.
Sementara itu, Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu menyambut baik progres yang telah dilakukan oleh PT Inpola Meka Energi dalam pembangunan PLTA Lau Gunung yang tetap dapat terlaksana meskipun masih dalam suasana pandemi Covid-19.
“Pemerintah Kabupaten Dairi dan khususnya masyarakat Kabupaten Dairi sangat menunggu pembangunan PLTA Lau Gunung dapat selesai sesuai jadwal yang telah direncanakan sehingga kebutuhan akan energi untuk Sumatera Utara khususnya Kabupaten Dairi dapat terpenuhi dengan baik," katanya.
Proses kontruksi pembangunan PLTA Lau Gunung tetap berjalan normal di tengah pandemi Covid-19 dengan menerapkan Standar Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja (SMK3) serta protokol pencegahan Covid-19 secara disiplin dan ketat di lingkungan proyek. Sejumlah prosedur pencegahan dan penanganan Covid-19 juga telah dibuat dan diberlakukan di seluruh unit kerja sejak Maret 2020.
Sebagai informasi, PT Inpola Meka Energi merupakan perusahaan Independent Power Producer (IPP) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Lau Gunung dengan kapasitas 15 MW yang berlokasi di Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara.
Adapun, kepemilikan saham IME dimiliki oleh PT Energi Infranusantara, PT PP Energi Tbk, anak usaha dari PT Pembangunan Parumahan (PP) Tbk dan PT Tagora Green Energi. Perusahaan memiliki kontrak Jual Beli Tenaga Listrik dengan PT Perusahaan Listrik Negara(Persero) atau PLN, untuk memasok listrik ke penduduk Sumatera Utara melalui jaringan listrik PLN dalam kurun waktu 20 tahun.