Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan hingga kini belum berencana memberikan stimulus ekonomi jangka pendek yang efektif untuk sektor logistik karena arus logistik dari dan ke daratan China dinilai masih berlangsung normal.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan kendati demikian, sebagai regulator dapat memahami terkait situasi ekonomi global yang terdampak akibat adanya penyebaran virus corona (Covid-19).
“Hal ini [insentif] akan menjadi masukan bagi kami dan akan kami bicarakan dengan sejumlah pihak karena ini terkait dengan banyak pihak lain khususnya Kementerian Perekonomian sebagai leading sector,” jelasnya, kepada Bisnis.com, Jumat (6/3/2020).
Adita memaparkan, dari sisi regulasi, terkait dengan corona, Kemenhub telah menghentikan sementara penerbangan internasional dari dan ke China kecuali Hongkong dan Macau. Selain itu, kemenhub juga melakukan penanganan terhadap pesawat dan kapal khusus kargo dari Daratan China, yaitu dengan melarang masuknya kargo berupa binatang dari daratan China ke Indonesia.
Dia memastikan selain arus barang kargo lainnya baik dari daratan China maupun negara lain yang turut terpapar corona tetap beroperasi secara normal tetapi dengan sejumlah langkah penanganan dan prosedur khusus baik di bandara maupun pelabuhan.
Sebelumnya, Kemenhub menyampaikan segera meluncurkan stimulus di sektor logistik dalam waktu dekat menyusul dirilisnya insentif penerbangan pada awal Maret ini.
Baca Juga
Staf Ahli Menteri Bidang Logistik, Multimoda dan Keselamatan Perhubungan Cris Kuntadi mengatakan bentuk stimulus masih dibicarakan di level kementerian koordinator. Asosiasi dan pelaku usaha logistik dapat mengusulkan kepada Menteri Perhubungan terkait dengan stimulus yang diperlukan sebagai bahan masukan.
“Mengingat saat ini yang sudah diluncurkan terkait dengan stimulus untuk maskapai dalam mendukung 10 destinasi wisata. ALFI dpun apat mengusulkan kepada Menhub stimulus yang diperlukan sebagai bahan masukan,” jelasnya.