Bisnis.com, JAKARTA - Sektor logistik menjadi salah satu industri yang terdampak akibat antisipasi penyebaran virus corona (COVID-19), akibatnya sejumlah asosiasi meminta insentif kepada pemerintah agar dapat meringankan beban operasional.
Ketua DPP Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Mohamad Feriadi mengatakan stimulus terhadap industri logistik sangat perlu. Namun, kebutuhan ini akan melibatkan banyak pihak agar dapat terealisasi.
"Penurunan biaya SMU [surat muatan udara] pengiriman kargo udara tentu akan dirasakan manfaatnya bagi pengguna kami para UKM," jelasnya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (4/3/2020).
Stimulus tarif kargo udara tersebut sangat dibutuhkan pengusaha jasa kurir, karena pada 2019 telah terjadi kenaikan tarif yang dinilai cukup signifikan.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldi Ilham Masita menuturkan stimulus yang dibutuhkan adalah peningkatan SDM logistik bagi para pengusaha.
"Menurut saya stimulus untuk pelaku usaha logistik pada masa lesu ini karena virus corona adalah stimulus bagi perusahaan logistik untuk melakukan training bagi karyawannya meningkatkan kualitas dan juga stimulus peningkatan kualitas," tuturnya.
Selain itu, menurutnya diperlukan pula pengingkatan kapasitas sistem IT di perusahaan-perusahaan logistik sehingga pada saat kondisi normal perusahaan logistik lokal bisa lebih siap dan lebih baik.
"Insentifnya jadi pemerintah membantu biaya untuk training dan pengembangan sistem IT perusahaan logistik," jelasnya.