Bisnis.com, DUMAI - Para pekerja konstruksi di proyek jalan tol Pekanbaru-Dumai (Pekdum) bakal pontang panting menyelesaikan sisa pekerjaan proyek yang ditargetkan rampung pada 2020. Cuaca hujan dan medan yang berat jadi tantangan.
Di seksi 6 yang menghubungkan Dumai-Duri Utara sepanjang 25,4 kilometer, para pekerja tampak sibuk hilir mudik. Pemandangan itu terlihat saat Tim Jelajah Infrastruktur Sumatra 2019 menyambangi lokasi proyek di bilangan Bukit Kapur, Dumai, Minggu (24/11/2019).
Ismail, tenaga survei PT Gading Semesta Utama (GSU), mengatakan pekerjaan survei di lapangan dihentikan bila hujan turun. GSU adalah perusahaan yang menjadi sub kontraktor dari PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI).
"Kalau hujan kita berhenti karena alat tidak bisa dipakai," ujarnya kepada Bisnis.com di lokasi pembangunan proyek tol Pekdum seksi 5, Bengkalis.
Ismail menuturkan, pekerjaan survei menjadi tahap awal sebelum pekerjaan konstruksi dimulai. Dia menggambarkan, kegiatan survei mengukur kedalaman lahan yang perlu digali untuk pembangunan jalan tol.
Di seksi 5 dan seksi 6 yang sarat dengan lahan gambut, Ismail mengikut kedalaman tanah gambut yang perlu digali. Tanah gambut kemudian disingkirkan dan hasil galian diisi tanah padat.
Baca Juga
Ismail juga ikut mengukur ketebalan aspal setelah setelah pengaspalan. Berdasarkan perhitungan teknis, batas toleransi hasil pengaspalan sebesar satu sentimeter. "Kalau lebih satu senti dipotong, kalau kurang ditambah," tuturnya.
Secara umum, lingkup pekerjaan Ismail mencapai empat kilometer. Dia bisa bergerak tanpa kendaraan pada titik-titik dalam radius 300 meter. Dia menyebut, jadwal pekerjaan survei bakal berakhir pada Desember 2019 mendatang.