Bisnis.com, PEKANBARU — Harian Bisnis Indonesia, kembali menggelar program Jelajah Infrastruktur Sumatra 2019 tahap ketiga, sebagai lanjutan tahap pertama yang digelar Mei 2019 dan tahap kedua pada September 2019.
Program Jelajah Infrastruktur Sumatra 2019 tahap III akan dilakukan selama 5 hari 22—26 November 2019.
Seperti tahapan sebelumnya, tujuan tim Jelajah Infrastruktur Sumatra 2019 ini adalah untuk menggali peluang bisnis dan ekonomi dari proyek jalan tol di Pulau Andalas dan menuangkannya ke dalam laporan secara komprehensif.
Kali ini tim Bisnis Indonesia akan menyusuri proyek jalan tol Pekanbaru—Dumai sepanjang 131 kilometer yang terbagi kedalam enam seksi.
PT Hutama Karya (Persero) menyatakan proyek tol ini sudah dimulai pengerjaannya sejak 2017 dan ditargetkan pada tahun ini seluruh ruas tol sudah tersambung.
"Untuk tol Pekanbaru—Dumai ini pembangunanya relatif sulit karena di rute ini kami menemukan kontur tanah yang naik turun di sepanjang jalan, sedangkan tol ini jalannya lurus. Oleh karena itu, ada bukit yang dipotong dan lembah yang ditimbun," ujar Bambang Ismono, Manajer Pelaksana tol Pekanbaru Dumai seksi 1 dan 2 saat pelepasan tim Jelajah Infrastruktur Sumatra di Pekanbaru, Jumat (22/11/2019).
Baca Juga
Dia mencontohkan bahwa ada bukit yang dilintasi rute tol harus dipotong sampai setinggi 25 meter dan ada pula lembah yang ditimbun sampai 19 meter karena tanah gambut.
Meski demikian, kondisi itu menjadi tantangan yang tetap dapat ditaklukkan oleh tim pelaksana proyek tol sehingga pihaknya menargetkan pembangunan proyek ini bisa tersambung dari seksi 1—6 pada tahun ini.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau M. Taufiq menjelaskan bahwa proyek jalan tol Pekanbaru—Dumai akan mendorong realisasi proyek pembangunan lainnya seperti kapal penyeberangan (roll on roll off/roro) Dumai—Malaka, Malaysia.
"Hal inilah yang mendasari mengapa Presiden memaksa proyek roro Dumai—Malaka harus segera beroperasi karena adanya tol Pekanbaru—Dumai ini dan Malaysia juga melihat adanya peluang besar di sini," ujarnya.
Sepanjang rute Jelajah Infrastruktur Sumatra 2019 menyusuri jalan tol Pekanbaru—Dumai ini, tim Bisnis Indonesia akan melihat langsung dampak ekonomi yang dirasakan masyarakat sekitar serta potensi yang muncul dari hadirnya jalan tol pertama di wilayah Riau tersebut.
Manajer Bisnis Indonesia Perwakilan Pekanbaru Irsad Sati menjelaskan bahwa proyek tol ini akan mendorong perekonomian daerah Riau karena potensi wilayah darat dari Pekanbaru dan sekitarnya akan semakin mudah terhubung ke kawasan industri di Kota Dumai, yang terletak di pesisir timur Sumatra.
"Kami meyakini banyak dampak positif yang akan didapat Riau dengan dibukanya tol Pekanbaru—Dumai ini, selain juga akan menghubungkan Riau dengan interkoneksi ekonomi Asean, lewat roro Dumai—Malaka," ujarnya.