Bisnis.com, JAKARTA— Menteri Koordiator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan tidak perlu melakukan operasi pasar lagi dengan naiknya harga bawang putih dan daging ayam.
“Enggak [perlu operasi pasar]. Kalau harga daging ayam itu sebenarnya sudah sempat turun. Sekarang agak naik, dampaknya pasti ke inflasi, tapi sebenarnya itu sudah mencapai angka yang masuk akal supaya jangan terlalu rendah. Kalau terlalu rendah, peternaknya bisa kesulitan,” ujar Darmin di kantornya, Jumat (2/6/2017).
Sementara, untuk naiknya harga bawang putih, Darmin mengatakan agar Menteri Perdagangan benar-benar mengawasi impor bawang putih.
“Kalau bawang putih memang ada yang tidak benar, itu harus dibereskan. Importirnya memang ada yang terlalu besar dan menguasai supply-nya. Biar Menteri perdagangan lah yang berurusan dengan importir itu,” pungkasnya.
Seperti diketahui, naiknya harga bawang putih dan daging ayam menjadi salah satu pemicu inflasi pada Mei.
Data BPS menunjukkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Mei 2017 mencatatkan inflasi sebesar 0,39%.
Baca Juga
Angka inflasi bulan ini rupanya sedikit lebih tinggi dari proyeksi Bank Indonesia (BI) dan sejumlah ekonom sebesar 0,37%.
Inflasi Mei disebabkan kenaikan bahan makanan dengan tingkat inflasi 0,86% dan andil 0,17%.
Adapun komoditas penyumbang inflasi pada bahan makanan antara lain bawang putih 0,08%, daging ayam 0,04%, dan komoditas lain seperti beras, daging sapi dan bawang merah dengan sumbangan 0,01%.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, kelompok yang memberikan andil terhadap inflasi terbesar kedua adalah perumahan, air listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,09% dan inflasinya 0,35%.
Menurut Kepala BPS, besarnya andil kelompok tersebut disebabkan penyesuaian harga tarif listrik golongan 900 VA.