Bisnis.com, JAKARTA - Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan pelaku usaha yang terhimpun dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) di Menara Kadin, Jakarta, siang ini, Kamis (3/3/2016).
Dalam kesempatan itu, SBY menyoroti berbagai hal mengenai persoalan ekonomi salah satunya tentang sistem logistik. Dia mengatakan sistem logistik Indonesia belum terkoneksi secara efisien di domestik karena terlalu birokratif.
Menurutnya, logistik di domestik sudah siap, maka baru bisa terhubung dengan negara lain seperti Filipina, Singapura, Malaysia, dan bahkan China. Dia menceritakan bagaimana dulu dunia usaha dalam dan luar negeri berusaha melobi Indonesia untuk menghubungkan Sumatra dengan semenanjung Malaysia.
Namun, untuk menghubungkan Indonesia dengan Asia daratan, tambahnya, perlu memastikan secara cermat keuntungannya bagi negara.
"Berkali-kali lobinya. Bukan kami tidak mau menghubungkan Asia daratan, tetapi saya akan memastikan apa benefitnya untuk Indonesia. Siap tidak Indonesia? Kesedot enggak Sumatra kita? Bukannya Sumatra dapat banyak dari Asia, bisa-bisa Asia menyedot "Sumatra, jelasnya di depan Kadin.
Selanjutnya, dia menjelaskan mengenai ide jembatan Selat Sunda untuk menyambungkan Sumatra dengan Jawa. Tetapi, hal itu perlu perhitungan bahwa Sumatra dengan Malaysia juga harus siap, sehingga interkonektivitas dapat berjalan dengan lancar.
"Kadin bisa bertemu pemerintah untuk memastikan bahwa itu sejalan dan terus berkembang. Ada masalah disana sini itu pasti karena kita negara berkembang," lanjutnya.