Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PRODUKSI GARAM: Pemerintah Segera Bentuk Korporatisasi Usaha Garam Rakyat

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan membentuk korporatisasi usaha garam rakyat sebagai langkah mengevaluasi kinerja lima tahun susunan kabinet Indonesia Bersatu yang belum mencapai swasembada garam nasional.
Tambak garam/Bisnis.com
Tambak garam/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan membentuk korporatisasi usaha garam rakyat sebagai langkah mengevaluasi kinerja lima tahun susunan kabinet Indonesia Bersatu yang belum mencapai swasembada garam nasional.

Direktur Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KP3K) Sudirman Saad optimistis kebutuhan garam industri yang selama ini masih impor, akan mengikuti langkah garam konsumsi yang telah mencapai swasembada sejak 2012.

"Pada 2012 kita masih swasembada garam konsumsi karena didukung PUGAR. Tetapi hal tersebut tidak seiring dengan meningkatnya kebutuhan industri, sehingga kami akan menginisiasi korporatisasi usaha garam rakyat pada 2015-2019 untuk mengefisiensikan ini," katanya di Gedung KKP, Jakarta, (23/7/2014).

Melalui program ini, diharapkan adanya minimal 50 hektar kawasan Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) selaku sentra penghasil garam dapat mengubah tata kelolanya. Selama ini, petani garam langsung menjual ke produsen, nantinya akan ada sistem koperasi dan gudang garam petani untuk menghindari tengkulak.

"Akan ada kepemilikan lahan. Dalam kawasan tersebut diidentifikasi, dimediasi dan dibujuk supaya pemilik lahan bersedia membangun koorporasi atau perseroan terbatas. Dimana pemilik saham akan ditentukan sesuai proposional jumlah lahan pemilik," jelasnya.

Nantinya, katanya, akan ada sertifikasi kepemilikan dan batas lahan dari tiap anggota koperasi. Sehingga pemerintah akan mengkonsolidasikan dengan membuat petak-petak, tandon, meja garam dan bagian untuk gudang pengolah garam sampai perkantoran untuk mendukung program ini.

"Dengan cara seperti ini akan mencapai beberapa peningkatan, rata-rata dari 90 ton kualitas 2 per tahun menjadi minimal 200 ton setahun dengan kualitas 1. Petani lebih terorganisir dan modern, serta produksinya langsung diolah sendiri," katanya.

Sudirman yakin dengan langkah ini selama lima tahun kedepan  swasembada garam konsumis akan stabil dan mensejahterakan rakyat, bahkan dapat mencapai swasembada garam nasional.

"Bahkan gudang tersebut akan menjadi stok petani yang belum terkorporatisasi. Kami yakin cara ini akan membuat swasembada garam nasional,"katanya.

Kebutuhan garam nasional mencapai 3,5 juta ton tahun ini. Sebanyak 1,5 juta ton untuk garam konsumsi, sementara sisanya diperlukan untuk industri.

KKP sendiri menargetkan tercapainya garam nasional hingga 2,5 juta ton, setelah sebelumnya ditahun 2013 mencapai 1,84 juta ton.

Adapun sentra penghasil garam yang tergabung dalam PUGAR yaitu kabupaten Pati, Pamekasan, Rembang, Brebes, Cirebon, Indramayu, Sampang dan Sumenep telah berhasil memproduksi garam hingga 1,32 juta ton yang membuat swasembada garam konsumsi Indonesia tercapai di tahun 2012.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper