Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS), Howard Lutnick, optimistis pihaknya dapat mencapai kesepakatan dagang dengan Uni Eropa sebelum tenggat 1 Agustus 2025. Namun, dia menegaskan bahwa batas waktu tersebut bersifat mutlak dan tarif akan mulai diberlakukan jika tak ada kesepakatan hingga saat itu.
Dalam wawancara dengan program Face the Nation di CBS pada Minggu (20/7/2025), Lutnick mengungkapkan dirinya baru saja berbicara langsung dengan negosiator dagang dari Eropa dan menilai masih ada banyak ruang untuk mencapai titik temu.
“Dua mitra dagang terbesar di dunia sedang duduk bersama. Kami akan mencapai kesepakatan. Saya yakin kesepakatan akan tercapai,” ujar Lutnick dikutip dari Reuters, Senin (21/7/2025).
Pernyataan tersebut muncul setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan menerapkan tarif sebesar 30% terhadap impor dari Meksiko dan Uni Eropa mulai 1 Agustus 2025.
Ancaman itu disampaikan pada 12 Juli lalu, menyusul kegagalan negosiasi berbulan-bulan untuk meraih kesepakatan perdagangan komprehensif dengan sejumlah mitra dagang utama.
Meski menyatakan komunikasi akan terus berlangsung, Lutnick menegaskan bahwa tarif akan tetap berlaku sesuai jadwal.
Baca Juga
“Tidak ada yang menghalangi negara-negara untuk terus berdialog setelah 1 Agustus, tetapi mereka tetap akan mulai membayar tarif pada tanggal tersebut,” katanya.
Trump sebelumnya mengumumkan kebijakan tarif tersebut dalam surat yang dikirim langsung kepada Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Dalam surat terpisah, ia juga menyampaikan pemberitahuan serupa kepada mitra dagang lain seperti Meksiko, Kanada, Jepang, dan Brasil.
Tarif yang direncanakan berkisar antara 20% hingga 50% secara menyeluruh, termasuk tarif khusus sebesar 50% untuk komoditas tembaga.
Lutnick juga menyebut bahwa Presiden Trump berencana untuk merundingkan ulang Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (USMCA) yang ditandatangani pada masa jabatan pertamanya pada 2017–2021.
Namun demikian, selama tidak ada perubahan besar dalam ketentuan, barang-barang dari Meksiko dan Kanada yang sesuai dengan standar USMCA masih akan dibebaskan dari tarif.
“Saya pikir Presiden benar-benar akan menegosiasikan ulang USMCA, tapi itu masih satu tahun lagi dari sekarang,” kata Lutnick.