Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wamendag Dorong Pemanfaatan IK-CEPA: 90% Tarif Sudah Nol

Pemerintah menilai ada korelasi positif antara pemanfaatan berbagai perjanjian dengan peningkatan nilai perdagangan bilateral dan investasi.
Truk kontainer melintas di antara tumpukan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (3/6/2025). / Bisnis-Arief Hermawan P
Truk kontainer melintas di antara tumpukan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (3/6/2025). / Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti meminta para pelaku usaha Indonesia dan Korea Selatan untuk memaksimalkan manfaat dari perjanjian kemitraan Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA). 

Roro menuturkan, pemanfaatan perjanjian dagang yang mulai berlaku pada 1 Januari 2023 lalu itu masih perlu diperkuat. Dia mengatakan, IK-CEPA akan memberikan beragam keuntungan untuk pelaku usaha Indonesia dan Korea Selatan, mulai dari penghapusan tarif hingga keuntungan lain pada beberapa sektor usaha.

"Kami mengajak seluruh pelaku usaha untuk memanfaatkan sepenuhnya IK-CEPA. perjanjian komprehensif ini menghilangkan tarif lebih dari 90% barang dan memperluas kerja sama di bidang strategis seperti jasa, investasi, serta kekayaan intelektual," jelas Roro dalam acara Korea-Indonesia Economic Partnership Forum di Jakarta pada Selasa (24/6/2025).

Roro menambahkan, kedua negara juga telah menyepakati sejumlah perjanjian dagang lainnya, yakni Asean-Korea Free Trade Agreement (AK-FTA) yang berlaku sejak 1 Juli 2027, serta Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang mulai berlaku sejak 1 Januari 2022.

Roro menuturkan AK-FTA mampu menyumbang sekitar 88% total ekspor nasional Indonesia ke Korea Selatan pada 2023 dan 2024. Adapun, nilai perdagangan antara kedua negara pada 2024 adalah sebesar US$20,09 miliar. 

“Kami melihat adanya korelasi positif antara pemanfaatan perjanjian-perjanjian tersebut dan peningkatan dalam nilai perdagangan bilateral serta investasi,” tambahnya.

Dia menuturkan, sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Negeri Ginseng, Roro mengatakan Indonesia memiliki dua perwakilan perdagangan resmi di Korea Selatan. Roro menuturkan, Indonesia menempatkan Atase Perdagangan di Seoul serta Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) yang berada di Busan.

"Hal ini sendiri bertujuan agar Indonesia-Korea Selatan memahami potensi yang belum dimanfaatkan atau belum terealisasi dari kedua negara dalam hal perdagangan secara umum. Saya pikir ini adalah sesuatu yang perlu kita manfaatkan juga," tambahnya.

Adapun, Roro juga optimistis kemitraan Indonesia-Korea Selatan akan terus memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi perekonomian dan masyarakat kedua negara.

Dia menjelaskan, hubungan antara Indonesia dan Korea Selatan telah berkembang pesat di berbagai sektor. Saat ini, Korea Selatan berada di 10 teratas mitra dagang Indonesia dan tetap menjadi investor utama di berbagai sektor strategis seperti manufaktur serta infrastruktur.

"Pada bidang investasi, Korea Selatan menyumbang sekitar US$2,9 miliar pada 2024 dan ini mendukung terciptanya lebih dari 183.000 lapangan kerja di Indonesia," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper