Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Perekonomian mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar Indonesia-Kanada Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dapat segera rampung. Dalam sela-sela pertemuan KTT G7 di Hiroshima, Jepang, Jokowi bersama Airlangga bertemu dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau membahas hal tersebut.
“Presiden menginginkan agar perundingan Indonesia-Kanada CEPA dapat segera diselesaikan dan dijalankan,” ujarnya, dikutip dari akun pribadi Airlangga, @airlanggahartarto_official Minggu (21/5/2023).
Airlangga mengatakan perjanjian ini dapat menjadi momentum positif. Perjanjian diharapkan membawa semangat optimisme kepada para pelaku usaha Indonesia, khususnya eksportir, sekaligus membuka akses pasar Indonesia ke Amerika Latin.
Sejak mulai pada Juni 2021, Indonesia dan Kanada telah menyelesaikan putaran keempat perundingan perjanjian dagang tersebut.
Pada putaran keempat yang berlangsung pada Februari 2023 lalu, kedua negara membahas isu-isu penting, seperti liberalisasi perdagangan barang, perdagangan jasa, kerja sama teknis.
Indonesia dan Kanada juga membahas isu kelembagaan dan perdagangan nontradisional yang meliputi ketenagakerjaan, lingkungan, serta perdagangan inklusif.
Menurut pemerintah, kerja sama Indonesia dan Kanada perlu didorong lebih maju mengingat besarnya potensi kedua negara pada sisi investasi dan perdagangan, yang dapat direalisasikan.
Perjanjian ini juga merupakan upaya strategis untuk membuka peluang penetrasi produk Indonesia semakin besar di Amerika Utara, mengingat Indonesia saat ini baru memiliki satu perjanjian dagang di benua Amerika, yaitu dengan Chile di Amerika Selatan.
Selain hal tersebut, Jokowi bersama PM Kanada juga membahas rencana investasi Kanada untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, feasibility study bagi proyek greenfield di Indonesia, serta kerja sama ketahanan pangan.