Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Mau Bangun 2 Juta Rumah Sosial, Butuh Anggaran Rp14,4 Triliun

Pelaksanaan pembangunan 2 juta rumah sosial setidaknya dibutuhkan anggaran mencapai Rp14,4 triliun per tahun
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan perumahan di Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (4/4/2023). Pembelian unit KPR FLPP dapat dilakukan melalui dana Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). - Bisnis/Abdurachman
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan perumahan di Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (4/4/2023). Pembelian unit KPR FLPP dapat dilakukan melalui dana Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). - Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Realestate Indonesia (REI) sekaligus Anggota Satuan Tugas (Satgas) Perumahan yakni Joko Suranto mengungkap pelaksanaan pembangunan 3 juta rumah salah satunya bakal direalisasikan melalui program rumah sosial.

Joko menjelaskan bahwa mengacu pada peta jalan 3 juta rumah yang dirumuskan Satgas, pemerintah bakal membangun setidaknya 2 juta rumah sosial yang berada di desa dan di pesisir.

“Akan dimulai tahun 20205 dengan jumlah unit 2 juta. Sebanyak satu juta unit di pesisir, satu juta unit di desa,” jelas Joko dalam RDP bersama Komisi V DPR RI, Jakarta pada Selasa (20/5/2025).

Mekanismenya, masyarakat kurang mampu akan difasilitasi rumah subsidi. Di mana, cicilannya akan diringankan menjadi Rp600.000 per bulan atau sekitar Rp7,2 juta per tahun.

Untuk mendukung subsidi penyaluran rumah sosial itu, Satgas mengkalkulasikan setidaknya dibutuhkan anggaran mencapai Rp14,4 triliun per tahun.

Meski program rumah sosial belum kunjung dicanangkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PKP), Joko menyebut anggaran pemenuhan rumah sosial dikabarkan telah disiapkan oleh Kementerian Keuangan.

“Dengan itu pemerintah harus mempersiapkan cicilan per tahunnya sebesar Rp14,4 triliun. Pertanyaannya apakah dana itu sudah ada? Saya dengar Bu Sri Mulyani sudah menyiapkan itu,” tegasnya.

Selain itu, realisasi program 3 juta rumah juga bakal didorong oleh penyaluran rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang saat ini direalisasikan melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Dalam rekomendasinya, Satgas mengusulkan agar FLPP dapat naik menjadi 320.000 unit. 

Terakhir, Satgas juga membentuk program renovasi dan perbaikan pembangunan kawasan. Di mana, pemerintah bakal menggalang dana APBN dan pinjaman luar negeri  untuk dapat meningkatkan jumlah renovasi rumah pedesaan dan perkotaan.

“Pemerintah akan mengalang dana APBN dan pinjaman luar negeri untuk dapat meningkatkan jumlah renovasi di perdesaan dan di perkotaan. Pemerintah dengan menggunakan dana APBN dan pinjaman luar negeri akan meningkatkan pembangunan dan perbaikan kawasan yang lebih luas dan yang lebih besar lagi,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper