Peningkatan Program Pendanaan
Kondisi negara-negara tersebut mendorong Bank Dunia untuk meningkatkan upayanya untuk mengumpulkan US$100 miliar untuk menambah dana pembiayaannya bagi masyarakat termiskin di dunia melalui program International Development Association (IDA).
Dikutip dari Reuters pada Senin (14/10/2024), Kepala Ekonom Bank Dunia Indermit Gill menyebut IDA telah menjadi penyelamat dari negara-negara miskin tersebut.
“Selama lima tahun terakhir, IDA telah menyalurkan sebagian besar sumber daya keuangannya ke 26 negara berpendapatan rendah, menjaga mereka tetap bertahan melalui kemunduran bersejarah yang mereka derita,” ujar Gill.
Dana IDA biasanya diisi kembali setiap tiga tahun dengan kontribusi dari negara-negara pemegang saham Bank Dunia. IDA berhasil mengumpulkan dana sebesar US$93 miliar pada 2021 dan Presiden Bank Dunia Ajay Banga menargetkan dapat meraih lebih dari US$100 miliar pada 6 Desember 2023 lalu.
Sementara itu, Bank Dunia juga merekomendasikan beberapa hal yang dapat dilakukan negara-negara tersebut untuk membantu dirinya sendiri.
Wakil Kepala Ekonom Bank Dunia, Ayhan Kose, menyebut, negara-negara tersebut dapat memperluas basis pajaknya dengan menyederhanakan pendaftaran wajib pajak serta pengumpulan dan administrasi pajak. Mereka juga mempunyai banyak ruang untuk meningkatkan efisiensi belanja publik.
Baca Juga
Di sisi lain, dia juga mengingatkan negara-negara tersebut memerlukan bantuan yang lebih kuat dari luar negeri—baik dalam bentuk kerja sama internasional yang lebih besar dalam perdagangan dan investasi maupun dalam bentuk dukungan yang lebih besar kepada IDA, yang dapat bekerja sama dengan sektor swasta untuk memobilisasi sumber daya tambahan dan membantu memfasilitasi reformasi struktural.
“Singkatnya, IDA adalah mitra pembangunan yang penting bagi negara-negara ini – karena rekam jejak keberhasilannya dalam melaksanakan program, pilihan pembiayaan yang terjangkau, keahliannya yang mendalam dalam pembangunan, dan saran kebijakannya yang baik,” katanya.