Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengharapkan adanya tindak lanjut dari Presiden Joko Widodo [Jokowi] terkait dengan usulan pemindahan pelabuhan impor.
Agus menuturkan, usulan pemindahan pelabuhan impor sudah dirinya ajukan kepada Presiden Jokowi. Dalam usulan tersebut, Kemenperin juga telah memberikan gambaran dan konsep yang akan diterapkan jika pelabuhan impor nantinya dipindah.
“Ya itu [pemindahan pelabuhan] sudah saya usulkan kepada Bapak Presiden. Termasuk konsepnya, kita berharap dalam waktu dekat ini akan ada tindak lanjut dari Bapak Presiden,” kata Agus, Kamis (19/9/2024).
Sebelumnya, Agus menuturkan, tujuh komoditas yang pintu masuk impornya diusulkan dialihkan ke pelabuhan di luar Jawa, yaitu tekstil dan produk tekstil, elektronik, alas kaki, kosmetik, dan barang tekstil jadi lainnya.
Agus melihat kebijakan adanya pengalihan pintu masuk impor untuk tujuh komoditas tersebut penting lantaran barang-barang impor membanjiri pelabuhan di Jawa dari negara-negara tertentu.
"Tidak dilarang. Bukan diperketat. Pintu masuknya kita pindahkan ke wilayah timur Indonesia. Tidak ada pengetatan. Pintu masuknya kita pindahkan, ke Sorong, ke Bitung, atau kita tambahkan ke Kupang. Jadi bukan diperketat. Silakan masuk ke Indonesia," ujarnya.
Baca Juga
Dalam hal ini, dia mencontohkan industri tekstil hingga pakaian jadi yang memiliki karakter permasalahan berbeda. Untuk sektor hulu sebagai pemasok bahan baku, maka impor akan dipermudah, sedangkan sektor hilir diperketat.
"Kami fokusnya untuk dalam tanda petik ya 'mempersulit' barang-barang jadi yang berkaitan dengan teksil masuk ke Indonesia. Kalau bahan baku itu prinsipnya memang harus dipermudah, ya harus dipermudah. Itulah yang nanti akan bisa membantu industri teksil tumbuh kembali," pungkasnya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyampaikan, pihaknya bersama dengan Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki dan Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita dalam rapat, telah menyepakati untuk memindahkan pintu masuk barang impor agar tidak terjadi penumpukan barang di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara dan Tanjung Perak, Surabaya.
“Kalau itu [penumpukan barang impor di pelabuhan] memang susah pengendalianya karena sudah overcapacity,” kata Zulhas saat ditemui di Kompleks Parlemen, Rabu (4/9/2024).
Oleh karena itu, pemerintah telah mempertimbangkan sejumlah pelabuhan alternatif yang dapat dijadikan sebagai pintu masuk barang impor.
Misalnya, ke Semarang Jawa Tengah, Belawan Sumatra Utara, Batam Kepri, Bitung Sulawesi Utara, Makassar Sulawesi Selatan, dan Sorong Papua.
Kendati begitu, Politisi PAN ini tidak menjabarkan lebih lanjut kapan rencana tersebut akan dilaksanakan. Pasalnya, rencana tersebut perlu dibahas dan disahkan bersama Presiden Jokowi dalam rapat terbatas (ratas).