Bisnis.com, JAKARTA – PT Jababeka Tbk. (KIJA) membidik target penjualan lahan dan properti mencapai Rp2 triliun sepanjang 2024, untuk mendukung rencana pembelian Kembali obligasi senilai US$180 juta guna mencapai cash balance sebesar Rp4 triliun.
Direktur Utama sekaligus pendiri KIJA, Setyono Djuandi Darmono, menuturkan hal itu dilakukan guna mempercepat pengembangan proyek dan ekspansi bisnis perseroan.
"Keputusan ini diambil untuk mendukung pengembangan proyek-proyek kota mandiri yang ada," kata SD Darmono dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (31/7/2024).
Lebih lanjut, SD Darmono menyatakan bahwa untuk mencapai target penjualan properti mencapai Rp2 triliun di 2024, Jababeka akan mengandalkan penjualan lahan matang di empat kota mandiri yang dimiliki perusahaan.
Salah satunya, di Kawasan Jababeka Cikarang yang juga akan didukung oleh ekspansi di sektor kesehatan dan pariwisata, seperti Jababeka Medical City dan Jababeka Movieland seluas 100 hektare (ha).
Darmono optimis, dua proyek ini siap menampung investor asing yang mumpuni seiring dengan kematangan infrastruktur Kawasan Jababeka Cikarang yang telah dibangun selama 20 tahun.
Baca Juga
"Di Kawasan Industri Jababeka, kami akan membuka tahap sembilan seluas 500 ha khusus untuk investor dari China. Saat ini, sudah terjual 20 hektar kepada sembilan investor," kata SD Darmono.
Adapun baru-baru ini Jabebeka tercatat berhasil menarik investasi dari tiga perusahaan Jepang (Mitsui Fudosan Asia, Keihan Group, dan Creed Group) untuk proyek residensial, seperti apartemen Kawana, klaster Wimbledon, klaster Ibuki, dan Paradiso Golf Villas.
Sementara itu, sepanjang semester I/2024 KIJA melaporkan bahwa penjualan residensial dan komersial terus meningkat dengan kontribusi sebesar 60% dari produk perumahan, 37% dari commercial atau ruko, dan 3% dari apartemen.
Selain itu, pendapatan juga diharapkan dari penjualan lahan matang di Kawasan Industri Kendal yang saat ini memiliki 103 tenant dari investasi asing dan ekspansi industri lokal.