Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan dampak yang dirasakan setelah kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT) resmi dilanjutkan.
Arifin mengatakan bahwa kebijakan HGBT ini terus berlanjut. Adapun, program ini diberlakukan kepada tujuh sektor industri yaitu pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet.
“Ya terus, lanjut aja dulu,” kata Arifin di Kementerian ESDM dikutip Minggu (14/7/2024).
Terkait dengan dampak terhadap penerimaan negara, Arifin menyampaikan bahwa kebijakan ini bakal meningkatkan daya saing industri penerima.
Meski adanya pemangkasan uang negara karena perlu membayar selisih harga pasar dan HGBT yang ditetapkan USD 6 per MMBTU. Arifin menuturkan bahwa efek sampingnya membuat produktivitas industri naik dan daya saing industri di dalam negeri meningkat.
“Kan ada swap antara penerimaan dan manfaatnya. Produktivitas naik, pajaknya juga naik. Itu benefitnya, daya saing produk-produk kita bisa lebih bagus sehingga masuk pasar bisa lebih accessible,” ujarnya.
Baca Juga
Diberitakan sebelumnya, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan, pemerintah akan melanjutkan program harga gas murah industri US$ 6 per million british thermal unit (MMBtu) bagi tujuh sektor industri.
“Keputusannya HGBT itu dilanjutkan pada sektor existing sekarang tujuh sektor, sedangkan yang lain nanti dikaji,” kata Airlangga di Istana Negara, Senin (8/7/2024).
Airlangga menyampaikan, pemerintah bakal memberikan izin dan penugasan kepada PT Pertamina (Persero) untuk membuat infrastruktur gas. Salah satunya untuk regasifikasi liquefied natural gas (LNG) atau gas alam cair.
Selain itu, pemerintah akan mengizinkan kawasan industri untuk membuat regasifikasi LNG agar dapat melakukan pengadaan LNG dari luar negeri.
Lebih lanjut, terkait dengan pemberian HGBT diluar tujuh sektor yang sudah diberikan, Airlangga menuturkan bahwa pemerintah masih melakukan kajian akan hal tersebut.
“Itu akan dikaji satu per satu industrinya. Sekarang masih 7,” ujar Airlangga.