Bisnis.com, JAKARTA - Himpunan Kawasan Industri (HKI) meminta presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo-Gibran untuk meningkatkan daya saing kawasan industri di tengah persaingan global yang makin ketat saat ini.
Ketua Umum HKI Sanny Iskandar mengatakan asosiasinya bakal bekerja sama dengan pemerintahan berikutnya untuk meningkatkan daya saing kawasan industri di dalam negeri.
Sanny mengapresiasi proses pemilihan presiden atau pilpres yang relatif stabil saat ini.
“Diperlukan upaya dan kebijakan strategis dalam mengoptimalkan peran dan fungsi Kawasan Industri yang berdaya saing untuk menghadapi persaingan global yang semakin ketat,” kata Sanny lewat keterangan resmi, Sabtu (27/4/2024).
Sanny menegaskan asosiasinya bakal menjadi mitra pemerintah dalam menyelesaikan sejumlah tantangan yang mungkin dihadapi dalam pengembangan dan pengelolaan kawasan industri mendatang.
“HKI mengajak semua pihak untuk mendukung keputusan tersebut dan bersama-sama mendukung terciptanya stabilitas politik dan ekonomi yang baik khususnya dalam menghadapi tantangan ekonomi global saat ini,” kata dia.
Baca Juga
Seperti diberitakan sebelumnya, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming memiliki tugas penting di tahun pertama pemerintahannya atau pada 2025 dengan target pertumbuhan ekonomi di rentang 5,3%-5,6%.
Deputi bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar mengungkapkan sejumlah Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025, di mana target pemerintah yang lebih tinggi tersebut sebagai upaya untuk menuju Indonesia Maju 2045.
Untuk mencapai hal tersebut, pemerintah yang nantinya menjabat perlu merealisasikan investasi (PMTB) hingga Rp7.400 triliun agar mampu mewujudkan target pertumbuhan ekonomi tersebut.
“Untuk kita bisa mencapai pertumbuhan 5,3% sampai 5,6% dibutuhkan investasi sebesar Rp7.329 triliun - Rp7.400 triliun,” ungkapnya dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat (Rakorbangpus) 2024, Kamis (18/4/2024).
Tugas lainnya bagi pemerintah baru kelak, Amalia menuturkan pertumbuhan ekonomi tersebut hanya dapat tercapai jika masing-masing provinsi yang ada di Indonesia memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Di mana kawasan Timur Indonesia harus tumbuh lebih cepat dari kawasan Barat Indonesia untuk meningkatkan kontribusinya terhadap ekonomi.
Dalam rencana awal untuk 2025 ini, Amalia menyebutkan Pulau Sulawesi akanmenjadi motor penggerak ekonomi di kawasan Timur tersebut, utamanya industri logam dan komoditas alam.
“Maluku difokuskan pada hilirisasi, industri pertambangan, dan juga pengembangan kawasan terintegrasi perkebunan dan perikanan,” ungkap Amalia.