Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Patra Niaga menjual produk petrokimia melalui penambahan portofolio pelanggan produk metanol dengan pengiriman perdana sebesar 2.625 ton kepada perusahaan biodiesel di Kawasan Industri Dumai (KID) pada Jumat (29/3/2024).
Pengiriman perdana ini merupakan bagian dari kesepakatan kerja sama dengan pelanggan untuk jangka waktu 1 tahun sampai dengan Maret 2025 dengan nilai kesepakatan sebesar kurang lebih US$7 juta atau setara Rp109 miliar.
Potensi pasar produk kimia atau petrokimia di Indonesia khususnya di Regional Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) relatif besar, penjualan metanol ini merupakan ekspansi produk petrokimia yang diharapkan dapat menjadi salah satu komoditas yang bisa mendongkrak pertumbuhan penjualan Pertamina Patra Niaga.
PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memproyeksikan penjualan produk methanol tahun 2024 di wilayah Sumbagut yang meliputi Riau, Kepri, Sumut, Aceh dan Sumbar dapat mencapai 40.000 ton atau setara dengan 40 juta kilogram (kg) metanol.
"Harapannya, langkah Pertamina dalam ekspansi di produk Petrokimia khususnya produk metanol ini dapat memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kehandalan suplai methanol khususnya di pasar domestik," kata Region Manager Corporate Sales Sumbagut, Anggoro Wibowo lewat siaran pers, Senin (1/4/2024).
Anggoro mengatakan, penjualan metanol kepada produsen biodiesel ini adalah bentuk sinergi dengan pelaku industri minyak sawit dalam memberikan dukungan terhadap ketahanan energi nasional.
Baca Juga
Metanol adalah salah satu bahan campuran utama dalam produksi biodiesel (Fatty Acid Methyl Ester atau FAME). FAME inilah yang kemudian dicampur dengan produk Solar untuk dijadikan produk biosolar.
“Saat ini kebiijakan pemerintah untuk pemanfaatan biodiesel dalam campuran solar adalah 35% atau biasa kita ketahui sebagai Biosolar 35 [B35],” kata dia.
Secara terpisah, Executive General Manager Regional Sumbagut Freddy Anwar mengatakan, PT Pertamina Patra Niaga memiliki aspirasi rencana jangka panjang untuk mendukung bauran energi bersih mendatang.
Freddy Anwar menjelaskan bahwa salah satu pilar untuk mencapai rencana perusahaan di atas di antaranya perlu menjadi pemimpin pasar trading Petrokimia di Regional.
"Pengiriman produk metanol ini merupakan salah satu contoh implementasi layanan Pertamina One Solution di mana kami tidak hanya mensuplai BBM kepada pelanggan tetapi juga sekaligus melayani kebutuhan produk methanol dari pelanggan," kata dia.