Bisnis.com, JAKARTA – Prabowo Subianto mulai menyiapkan susunan kabinetnya, termasuk calon menteri keuangan menggantikan petahana Sri Mulyani Indrawati, setelah unggul dalam kontestasi pemilihan presiden 2024 dengan suara mencapai hampir 60%.
Melansir dari Bloomberg, Rabu (28/2/2024), Prabowo mengincar para mantan bankir untuk menjadi menteri keuangannya. Dirinya dikabarkan mencari para teknokrat yang dapat mengamankan pendanaan untuk janji-janji kampanyenya sembari menjunjung tinggi kehati-hatian fiskal.
Nama-nama yang muncul di antara para bankir, yakni Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, dan Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Royke Tumilaar.
Berdasarkan informasi dari narasumber yang enggan disebutkan namanya, kelima nama tersebut dipandang paling cocok untuk peran tersebut karena keahlian keuangan mereka serta kepemimpinan yang efektif.
Prabowo pun tidak akan melibatkan politik untuk posisi menteri keuangan, karena dia melihat posisi itu berada di atas politik dan membutuhkan ketajaman dalam mengelola anggaran.
Salah satu dari lima nama tersebut berpotensi menggantikan Sri Mulyani Indrawati, satu-satunya wanita yang pernah ditunjuk untuk menduduki posisi tersebut sejak kemerdekaan Indonesia 1945.
Baca Juga
Di bawah kepemimpinannya, Sri Mulyani berhasil mengelola perekonomian dalam gejolak yang disebabkan oleh pandemi dan kemudian mengendalikan defisit anggaran kembali ke dalam batas yang sah setahun lebih awal dari yang dijanjikan.
Meski susunan tim sukses Prabowo-Gibran saat ini mungkin semuanya laki-laki, namun sumber mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan adanya perubahan nama dari brusa calon menkeu tersebut.
Rencana pembentukan kabinet ini masih berada pada tahap awal, dan baru akan diperdalam ketika Prabowo-Gibran resmi dinyatakan sebagai pemenang oleh KPU pada 20 Maret 2024 mendatang.
Siapa pun nantinya yang terpilih akan memiliki tanggung jawab besar untuk membantu Prabowo memimpin negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara ini di tengah risiko geopolitik dan gangguan rantai pasokan yang muncul dari persaingan AS dan China.
Calon orang nomor 1 di Kementerian Keuangan tersebut harus menjaga disiplin fiskal, yang sangat penting dalam menstabilkan rupiah dan meyakinkan investor asing, sambil mengamankan pendanaan yang cukup untuk rencana belanja besar-besaran milik Prabowo.
Pasalnya, proyeksi belanja besar tersebut dapat mencapai Rp460 triliun, lebih besar dari seluruh defisit anggaran 2023, untuk makan siang dan susu gratis kepada lebih dari 80 juta anak.
Harapannya, program ini dapat menciptakan lapangan kerja bagi perempuan dan usaha kecil.
Adapun, juru bicara Prabowo belum menanggapi permintaan komentar terkait nama-nama ini.
Berikut ini adalah informasi lebih lanjut mengenai para pesaing potensial:
Budi Gunadi Sadikin
Sebelum menjabat sebagai menteri kesehatan pada Desember 2020, Budi Gunadi Sadikin menjabat sebagai wakil menteri badan usaha milik negara.
Lulusan fisika nuklir dari Institut Teknologi Bandung (ITB) memulai karir sektor swasta di IBM Asia-Pasifik, sebelum akhirnya terjun ke dunia perbankan di PT Bank Bali dan membawanya menjadi direktur utama di PT Bank Mandiri.
Budi Gunadi juga pernah menjabat sebagai presiden direktur PT Indonesia Asahan Aluminium sebelum meninggalkan sektor swasta dan bergabung dengan pemerintah.
Royke Tumilaar
Tumilaar juga memimpin Mandiri pada 2019 hingga 2020 setelah menduduki berbagai posisi di berbagai departemen, mulai dari perbankan wholesale dan korporasi hingga manajemen aset.
Dirinya telah lama memulai karir di Bank Mandiri, yakni sejak krisis keuangan Asia pada 1998. Setelah meninggalkan Mandiri, beliau bergabung dengan PT Bank Negara Indonesia sebagai presiden direktur.
Royem merupakan lulusan Universitas Trisakti dan meraih gelar sarjana ekonomi. Sementara gelar master di bidang keuangan bisnis dari University of Technology Sydney.
Kartika Wirjoatmodjo
Insan Mandiri lainnya yang masuk dalam bursa nama calon menkeu adalah Kartika Wirjoatmodjo yang menggantikan Budi Gunadi sebagai Direktur Utama Mandiri.
Sebelumnya, beliau menjabat sebagai kepala eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan dan juga memimpin PT Indonesia Infrastructure Finance. Pada 2019, Tiko, sapaannya, diangkat menjadi wakil menteri BUMN. Dirinya meraih gelar sarjana akuntansi dari Universitas Indonesia dan meraih gelar MBA dari Erasmus University Rotterdam pada 2001.
Mahendra Siregar
Mahendra merupakan seorang ekonom dengan latar belakang pendidikan ekonomi, dan tidak asing dengan kementerian keuangan. Beliau memiliki gelar sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia dan gelar master di bidang yang sama dari Monash University.
Dirinya bahkan pernah menjadi wakil menteri keuangan di bawah mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono antara tahun 2011 dan 2013, dan sebelumnya menjabat sebagai wakil menteri luar negeri dan perdagangan.
Mahendra juga pernah menjadi duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat. Sejak 2022, Siregar memimpin Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang mengawasi regulasi di sektor perbankan dan pasar modal.