Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) angkat bicara terkait kesamaan pabrikan kereta yang digunakan dalam pengadaan impor rangkaian kereta (trainset) KRL dan Kereta Cepat WHOOSH.
General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa memastikan, proses pengadaan rangkaian kereta WHOOSH telah dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Eva mengatakan, terpilihnya perusahaan China, CRRC Sifang sebagai pemasok trainset kereta cepat karena sesuai dengan kebutuhan yang dicari oleh perusahaan.
Dia mengatakan, seri seri CR-400-AF yang diproduksi CRRC Sifang merupakan varian terbaru dari trainset kereta cepat yang dioperasikan di China.
“Khusus untuk sarana, kita datangkan kereta ini (CR-400-AF) karena memang memiliki teknologi paling modern," kata Eva di Jakarta, dikutip Minggu (11/2/2024).
Eva juga menegaskan tidak ada keterlibatan KCIC dalam pengadaan impor trainset KRL yang dilakukan oleh KAI Commuter.
Baca Juga
Dia menjelaskan, masing-masing operator moda transportasi sudah memiliki pertimbangannya masing-masing sebelum memilih manufaktur atau pabrikan yang diajak bermitra.
Eva melanjutkan, proses pengadaan barang juga pasti telah menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance (GCG). Hal ini karena pengadaan barang seperti impor memang diawasi oleh pemerintah.
“Jadi antara KCIC dan KAI Commuter tidak ada kaitannya. Terkait pemesanan yang dilakukan pihak lain, karena beda manajemen, itu di luar kapasitas kami,” ujar Eva.
Sebelumnya, KAI Commuter telah resmi bekerja sama dengan CRRC Sifang Co., Ltd, China untuk proses pengadaan sarana KRL baru. Sebanyak 3 rangkaian KRL baru akan diimpor dengan total investasi sekitar Rp783 miliar.
Adapun, sebanyak 11 set Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan hasil pabrikan CRRC Qingdao Sifang di China.
Peneliti China-Indonesia di Center for Economic and Law Studies (Celios) Muhammad Zulfikar Rakhmat menilai adanya keterkaitan antara impor 3 KRL dari China dengan Proyek Kereta Cepat Whoosh.
Pasalnya, baik kereta cepat maupun impor KRL dilakukan oleh perusahaan yang sama asal China yakni CRRC Sifang Co., Ltd. merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh CRRC.
Adapun, CRRC merupakan badan usaha milik negara (BUMN) China yang diselenggarakan dan diawasi oleh State Assets Supervision Administration Commission (SASAC).
"Kalau saya melihatnya impor 3 KRL dari China berkaitan dengan kerja sama dengan perusahaan yang sama yang membangun kereta cepat. Ini menunjukkan adanya ketergantungan terhadap China," ujar Zulfikar.