Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terungkap! Impor KRL China Lebih Murah, KCI: Jepang Ubah Proposal

PT KCI mengeklaim harga impor KRL dari China lebih murah usai pihak Jepang mengubah proposal.
Rangkaian kereta rel listrik atau KAI Commuter melintas di Jakarta, Senin (18/9/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Rangkaian kereta rel listrik atau KAI Commuter melintas di Jakarta, Senin (18/9/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter mengeklaim bahwa pihak Jepang telah mengubah proposal impor KRL, sehingga membuat harga dari China lebih murah.

Vice President Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba memastikan penawaran harga KRL dari China lebih murah dibandingkan dari buatan Jepang. Kendati begitu, dia enggan menyebutkan berapa harga terbaru yang ditawarkan Jepang hingga membuat perusahaan lebih memilih China.

"Dari sisi harga [KRL China] juga cukup kompetitif, berarti manufaktur lain itu lebih tinggi [harganya]," ucapnya, Selasa (6/2/2024).

Dia menuturkan untuk mendatangkan KRL impor dari China diperlukan waktu selama 13,5 bulan sejak tanda tangan kontrak dengan CRRC Sifang Co. Ltd. pada 31 Januari 2024.

"Tidak mungkin [tiba] 2024. Kedatangan pertama itu 13,5 bulan sampai di Indonesia," ujar Anne.

nantinya saat KRL impor dari China tiba di Indonesia harus diuji coba terlebih dahulu dengan target lintasan 4.000 kilometer. Selain itu, KRL impor dari China itu juga harus mendapatkan sertifikasi kelayakan dari Direktorat Jenderal Kereta Api (DJKA) Kementerian Perhubungan.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, Jumat (2/2/2024), Anne mengatakan, KAI Commuter telah menerima proposal resmi dari produsen KRL Jepang, Japan Transport Engineering Company (J-TREC) pada Oktober 2023.

Namun, dalam prosesnya, J-TREC menyampaikan adanya perubahan rekomendasi teknis dan pembiayaan yang diajukan dari proposal sebelumnya.  

Selain J-TREC Jepang, KAI Commuter juga melakukan komunikasi ke beberapa manufaktur kereta asal Korea Selatan, yakni Wojin dan Dawonsys. Kemudian, perusahaan juga menjalin komunikasi dengan produsen trainset Kereta Cepat WHOOSH, yaitu CRRC Sifang Qingdao asal China.

Setelah menerima proposal dari keempat pihak tersebut, KAI Commuter pun memutuskan untuk memilih CRRC Sifang sebagai mitra kerja. Adapun untuk mengimpor 3 rangkaian kereta (trainset) dari pabrikan asal China memerlukan biaya Rp783 miliar.

“Dari hasil pembahasan impor KRL ini CRRC Sifang dapat memenuhi spesifikasi teknis dan ketepatan waktu pengiriman yang sesuai dengan persyaratan dan harga yang kompetitif dibandingkan produk lainnya,” kata Anne.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper