Bisnis.com, JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) memberikan tanggapan usai uji coba sistem pembayaran jalan tol nontunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) di Tol Bali - Mandara mengalami kendala.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana, menjelaskan, pada dasarnya sebagai badan usaha jalan tol (BUJT) yang mengelola ruas tol Bali - Mandara pihaknya mendukung penuh pengembangan sistem Multi Lane Free Flow (MLFF).
Hanya saja, dia berpesan bahwa penerapan sistem MLFF diharapkan tidak akan mengganggu kualitas pelayanan pada pengguna jalan tol.
Oleh karena itu, pihaknya bakal melakukan koordinasi lanjutan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Kita berfokus supaya sistem pengoperasian tol ini tuh tetap mengedepankan kualitas pelayanan kepada pengguna jalan tol. Dan ini tentunya bisa dibutuhkan koordinasi dan evaluasi berkala antara Jasa Marga selaku BUJT atau nanti operator tol lainnya dengan Kementerian PUPR dan BPJT (badan pengatur jalan tol)," kata Lisye saat ditemui di Tol Jakarta - Cikampek (Japek) II Selatan, Senin (18/12/2023).
Di samping itu, Lisye juga menyebut bahwa pengembangan sistem MLFF dinilai masih memerlukan waktu yang panjang. Kendati demikian, dia menegaskan bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk memantau dan mengikuti proses pengembangan sistem MLFF ke depannya.
Baca Juga
Sementara terkait dengan rencana kolektibilitas tarif pada sistem MLFF, Jasa Marga mengaku telah melakukan diskusi lanjutan dengan PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) guna tetap menjaga kondusifitas bisnis perseroan.
"Jadi pada prinsipnya kami Jasa Marga selaku BUJT atau operator tol lainnya bersama-sama dengan ATI juga berpartisipasi aktif dalam program modernisasi sistem transaksi tol di Indonesia, sebagai upaya peningkatan layanan untuk mewujudkan sistem transaksi yang aman dan nyaman bagi pengguna jalan tol," ujarnya.
Untuk diketahui sebelumnya, saat uji coba perdana secara publik pada Jumat (15/12/2023), sistem MLFF di jalan tol diketahui belum berjalan mulus. Dalam dokumentasi uji coba yang beredar, tampak sejumlah kendaraan tertimpa palang pintu tol.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama RITS, Attila Keszeg, memastikan bahwa hal tersebut merupakan hal yang biasa saat uji coba. Dia menyebut pihaknya akan segera melakukan evaluasi.
"Ini hanya masalah teknis dan ini kan uji coba teknis yang baru saja dimulai. Jadi, kami akan terus mengevaluasinya seraya terus melakukan komunikasi lanjutan dengan Kementerian PUPR," kata Attila saat ditemui Bisnis.com di Nusa Dua Bali.
Attila juga menjelaskan, ke depan pihaknya memang masih akan melakukan sejumlah tahapan evaluasi. Sehingga, Roatex tetap optimis penerapan sistem pembayaran non-tunai nirsentuh dapat segera diimplementasikan di Indonesia. Dia juga menyebut, RITS optimis proses komersialisasi sistem dapat dilakukan pada 2024.
"Untuk tanggal spesifiknya saya kira terlalu prematur untuk disebutkan. Karena kita semua tahu rencana (komersialisasi) akan tergantung pada progres (evaluasi sistem)," ungkapnya.