Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelajah EV: Harita Nickel (NCKL) Bersiap Bangun Pabrik Stainless Steel

Harita Nickel bersiap membangun fasilitas produksi stainless steel di Pulau Obi.
JELAJAH EV 2023 Direktur Operasional PT Trimegah Bangun Persada Tbk. Younsel Evand Roos berpose di sela-sela wawancara dengan Tim Jelajah EV Bisnis Indonesia di Kawasi, Pulau Obi, Maluku Utara, Selasa (5/12/2023)/JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
JELAJAH EV 2023 Direktur Operasional PT Trimegah Bangun Persada Tbk. Younsel Evand Roos berpose di sela-sela wawancara dengan Tim Jelajah EV Bisnis Indonesia di Kawasi, Pulau Obi, Maluku Utara, Selasa (5/12/2023)/JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, MALUKU UTARA – Harita Nickel (NCKL) akan memperdalam segmen hilirisasi nikel dengan membangun pabrik pembuatan baja nirkarat (stainless steel).

Direktur Operasional Harita Nickel Younsel Evand Roos pembangunan pabrik stainless steel merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan nilai tambah pada produksi nikel yang dihasilkan pada tambang-tambang perusahaan.

Dia menjelaskan, pabrik tersebut akan dioperasikan oleh entitas anak NCKL, yaitu PT Obi Stainless Steel (OSS). Younsel menuturkan, perusahaan saat ini tengah mempersiapkan lahan yang akan menjadi pabrik baja nirkarat tersebut.

“Kami targetnya 2026, kalau terganggu kendala cuaca paling lambat 2027 sudah beroperasi,” kata Younsel saat ditemui Tim Jelajah EV di Kawasi, Pulau Obi, Maluku Utara pada Senin (5/12/2023).

Younsel melanjutkan, sejauh ini Harita Nickel telah merealisasikan investasi sedikitnya Rp50 triliun. Dia menambahkan, jumlah investasi tersebut masih dapat berkembang ke depannya.

Lebih lanjut, NCKL juga akan terus meningkatkan kapasitasnya dalam memproduksi olahan bijih nikel. Salah satu upaya yakni pembangunan pabrik feronikel yang memanfaatkan pemurnian nikel kadar tinggi atau saprolit.

Younsel menuturkan, smelter tersebut akan dioperasikan oleh entitas anak NCKL lainnya, PT Karunia Permai Sentosa (KPS). Dia mengatakan, smelter tersebut nantinya akan memiliki 12 jalur (line) produksi, terbesar di antara smelter yang saat ini dioperasikan oleh Grup Harita.

Hasil feronikel tersebut kemudian akan diolah PT OSS untuk menjadi baja nirkarat. Younsel melanjutkan, proyeksi produksi bijih nikel perusahaan terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Saat ini, seluruh tambang NCKL telah memasok sebanyak 18 juta metrik ton bijih nikel yang terdiri atas saprolit dan limonit kepada fasilitas pengolahan mandiri tersebut.

Younsel memproyeksikan, total produksi bijih nikel perusahaan hingga 2025 mendatang akan mencapai sekitar 32 juta metrik ton basah. Proyeksi ini seiring dengan target dimulainya operasional smelter yang dioperasikan oleh PT KPS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper