Bisnis.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, Indonesia dan Jepang tengah menjajaki potensi kerja sama untuk membangun proyek kereta api di Jawa dan Sumatra.
Erick mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan pertemuan bilateral dengan Jepang dalam agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 Asean di Jakarta.
"Sebenarnya kerja sama sama Jepang itu ada dua, satu mendorong pembangunan kereta api yang ada di Jawa, Madura, termasuk Sumatra," kata Erick kepada wartawan di JCC, Kamis (8/9/2023).
Menurutnya, kerja sama dengan Jepang dalam proyek transportasi kereta api ini penting untuk mencegah adanya persepsi masyarakat terhadap pemerintah yang memihak negara tertentu.
Adapun, hal ini berkenaan dengan rencana proyek kereta cepat yang akan perpanjang ke Surabaya. Pemerintah disebut akan kembali menggandeng China sebagai negara mitra dalam proyek kereta cepat.
"Biarkan Jepang membangun kereta api lain, China membangun kereta api lain dan kita sebagai bangsa juga membangun sendiri kereta lainnya seperti LRT," ujarnya.
Baca Juga
Adapun, China menjadi mitra dalam pembangunana Kereta Api Cepat Jakarta Bandung (KCJB) melalui perusahaan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Erick mendorong kerja sama antarnegara untuk membantu Indonesia dalam rangka percepatan akses logistik melalui kereta api yang lebih efisien.
Di sisi lain, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga mengajak para pelaku bisnis di Jepang untuk berinvestasi dalam membangun infrastruktur transportasi IKN Nusantara.
Budi Karya memaparkan, IKN akan dibangun sebagai kota rendah emisi karbon dan efisien melalui penggunaan teknologi. Pembangunan dan pengembangan IKN akan dilakukan dalam lima tahap mulai 2022 hingga 2045.
“Pembangunan infrastruktur di IKN membutuhkan biaya yang besar. Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan pendanaan kreatif non-APBN,” katanya.
Kemenhub sebelumnya juga pernah menyebutkan pembangunan jalur kereta api di IKN Nusantara yang digarap mulai 2025.