Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Beras Melambung, Mendag Zulhas Klaim Stok Melimpah

Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas) merespons keluhan pedagang terkait kenaikan harga beras.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan - BISNIS-Annisa Kurniasari Saumi.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan - BISNIS-Annisa Kurniasari Saumi.

Bisnis.com, TANGERANG - Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan, mengklaim stok beras dalam negeri berlimpah. Hal tersebut disampaikan  untuk merespons kekhawatiran Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) bahwa stok beras nasional belum cukup dalam kurun empat bulan ke depan.

“Sekarang sudah lumayan, stoknya [beras] banyak,” kata Zulhas usai menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVIII HIPMI di Ice BSD, Tangerang, Kamis (31/8/2023).

Sebelumnya, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mendesak pemerintah untuk segera mengupayakan langkah-langkah percepatan guna meredam harga beras yang melonjak.

Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia mencatat per Kamis (31/8/2023), harga beras medium secara nasional di kisaran Rp12.300 hingga Rp12.400 per kilogram, sedangkan harga beras premium di kisaran Rp14.000 hingga Rp14.200 per kilogram.

"Kondisi ini merupakan kondisi terburuk dan record kenaikan harga beras," kata Ketua Umum Ikappi, Abdullah Mansuri, dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).

Ikappi melihat bahwa stok beras nasional masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan empat bulan ke depan, meski Kementerian Pertanian (Kementan) masih optimistis akan ada panen pada September 2023.

“Maka kami meminta kepada Presiden untuk mengupayakan langkah-langkah yang efektif, yang baik karena bagaimanapun juga beras adalah satu-satunya bahan pangan yang wajib di masyarakat,” ujar Abdullah.

Melihat kondisi harga beras di pasaran, Ikappi meminta agar pemerintah segera melakukan upaya-upaya percepatan pencegahan agar Indonesia tidak masuk ke dalam kondisi ‘darurat beras nasional’.

Sementara itu, Direktur Umum Perum Bulog, Budi Waseso, memperkirakan stok nasional hingga akhir tahun berada di kisaran 1 hingga 1,2 juta ton di gudang Bulog. Perkiraan tersebut juga mempertimbangkan dengan lama tidaknya kondisi El Nino di Tanah Air.

Dirut Bulog yang akrab disapa Buwas ini mengaku optimistis, stok beras sekitar 1,2 juta ton mampu untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri hingga Maret 2024.

“Itu yang kita prediksi, kita bisa menyerap dengan cadangan yang punya stok 1 hingga 1,2 juta ton, berarti mampu sampai Maret,” ujar Buwas saat ditemui di Kompleks Parlemen, Rabu (30/8/2023).

Sebagai informasi, Perum Bulog mengungkapkan sudah mengamankan 1,6 juta ton beras impor di gudangnya. Adapun 400.000 ton beras yang sedang dalam perjalanan, merupakan bagian dari 1,6 juta ton beras yang sudah diamankan Bulog. Artinya, Perum Bulog masih memerlukan 400.000 ton beras untuk memenuhi penugasan 2 juta ton hingga akhir 2023.

Sementara itu, Perum Bulog menyebut telah menyerap sekitar 800.000 ton beras dari petani dalam negeri.

Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas) per 28 Agustus 2023, stok cadangan beras nasional tercatat sebesar 1.546.476 ton atau 1,54 juta ton.

Dari total tersebut, sebanyak 1.546.163 ton beras berada di Perum Bulog, sedangkan ID Food sebanyak 313 ton. Total cadangan beras yang ada saat ini setara 60 persen dari total kebutuhan bulanan yakni 2.570.163 ton per bulan.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper