Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Menteri Perdagangan Internasional Kanada Mary Ng sepakat akan merampungkan perjanjian dagang Indonesia-Canada Comprehensive Economic Agreement (ICA-CEPA) pada 2024.
Kedua menteri memiliki visi yang sama dalam merampungkan ICA-CEPA, mengingat hubungan ekonomi bilateral Indonesia-Kanada selama ini dinilai strategis memiliki kepentingan ekonomi yang saling melengkapi.
Indonesia dan Kanada merupakan produsen serta pengolah berbagai komoditas penting dan kerja sama antara keduanya dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi di masing-masing negara.
“Misi dagang kedua negara yang akan dilakukan dalam waktu dekat, akan berkontribusi secara aktif dalam mewujudkan peningkatan hubungan ekonomi kedua negara,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (20/8/2023).
Terwujudnya ICA-CEPA diharapkan dapat meningkatkan produk domestik bruto (PDB) Indonesia hingga US$1,4 miliar dan ekspor Indonesia ke Kanada diperkirakan akan meningkat sebesar US$851 juta dalam jangka menengah.
Lebih lanjut, pada Mei-Juni 2023 lalu, Indonesia dan Kanada telah menyelesaikan perundingan putaran kelima ICA-CEPA. Pada pertemuan yang berlangsung di Amerika Serikat (AS) tersebut, terdapat sejumlah kemajuan substantif pada pembahasan isu-isu perdagangan barang, jasa, dan investasi.
Baca Juga
Pada perundingan putaran kelima ICA-CEPA, Kanada telah menyampaikan ketertarikan untuk kerja sama dengan Indonesia di sektor mineral kritis. Airlangga turut menekankan bahwa kerja sama tersebut menjadi isu penting.
“Kerja sama mineral kritis merupakan hal penting yang diharapkan dapat segera dibahas dalam skema Indo-Pacific Economic Framework [IPEF]. Menyusul disepakatinya Pilar 2 IPEF, saat ini seluruh negara mitra IPEF tengah fokus untuk penyelesaian pembahasan pada Pilar 3 dan 4 serta beberapa isu pada Pilar 1,” pungkas Airlangga.
Sebagai mitra dagang, Kanada merupakan salah satu negara penting bagi Indonesia dengan nilai perdagangan antara kedua negara mencapai US$4,3 miliar pada 2022 atau meningkat sebesar 37,14 persen dari tahun sebelumnya.
Dari sisi investasi, Kanada menempati urutan ke-15 dengan nilai investasi US$964 juta selama periode 2018-2022.
Menteri Mary Ng menegaskan komitmen Kanada dalam pengembangan ekonomi bilateral dan kawasan dengan dirilisnya Canada Indo-Pacific Strategy (IPS) pada November 2022.
Dalam IPS, Kanada ingin meningkatkan hubungan perdagangan secara bilateral maupun di kawasan, antara lain melalui negosiasi Indonesia-Canada Comprehensive Economic Agreement (ICA-CEPA) maupun dalam Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) yang saat ini sedang dalam proses perundingan.
"Berbagai kunjungan delegasi bisnis baik Kanada maupun Indonesia diharapkan dapat lebih memperkuat hubungan dagang dan investasi kedua negara,” ujar Mary Ng.
Di samping itu, Kanada juga mengharapkan adanya perdagangan yang terbuka dan pasar yang kompetitif dalam skema perjanjian perdagangan bebas atau free trade agreement (FTA).