Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Perdagangan Indonesia Kalah Dibandingkan Vietnam dan Thailand, Siapa yang Salah?

Meski Indonesia menyumbang jemaah umrah dan haji terbesar ke Timur Tengah, nilai perdagangan yang ditorehkan justru lebih kecil dari Thailand dan Vietnam.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan pada pembukaan Indonesia Shopping Festival 2023 di Grand Indonesia Mall, Kamis (10/8/2023)./ BISNIS - Ni Luh Anggela
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan pada pembukaan Indonesia Shopping Festival 2023 di Grand Indonesia Mall, Kamis (10/8/2023)./ BISNIS - Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai perdagangan Indonesia dengan para mitra kalah jauh dari yang ditorehkan Vietnam maupun Thailand. Pemerintah menilai penyebabnya terjadi perbedaan visi pembangunan di antara pemangku kebijakan di berbagai level.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan yang biasa disapa Zulhas itu mengaku agak malu lantaran nilai perdagangan Vietnam dan Thailand jauh lebih besar dibandingkan Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Zulhas dalam acara "Road to Indonesia Start-up Ecosystem Summit 2023", di Solo, Jawa Tengah, Jumat (11/8/2023).

“Saya kemarin agak malu juga. Vietnam itu lebih kecil dari kita, negaranya lebih kecil tapi perdagangannya 4 kali lebih besar dari kita,” kata Zulhas, Jumat (11/8/2023).

Politisi PAN itu mencontohkan nilai perdagangan antara Vietnam-Korea Selatan mencapai US$80 miliar, sedangkan Korea Selatan dengan Indonesia hanya US$20 miliar. Lalu dengan Uni Eropa, nilai perdagangannya hampir mencapai US$90 miliar. 

Nilai perdagangan Indonesia juga kalah dengan Thailand. Zulhas mengungkapkan, nilai dagang Indonesia dengan Timur tengah hanya seperenam dari Thailand dengan Timur Tengah.

“Padahal yang pergi haji kita, yang makan kita, yang belanja kita, tapi dagang kita kecil,” ujarnya.

Zulhas melihat, besarnya nilai perdagangan Vietnam dan Thailand lantaran semua berada dalam satu visi yang sama. Artinya, mulai dari gubernur, walikota, hingga menteri memiliki satu visi yang sama untuk memperkuat perdagangan di negaranya.

Mantan Ketua MPR itu menilai, semangat tersebut perlu diadopsi di Indonesia.”Nah ini saya kira perlu kerja sama, kolaborasi, saling mendukung. Jadi kata kunci menurut saya ada kolaborasi, kerja sama,” ungkapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper