Bisnis.com, JAKARTA – Daya saing Indonesia mencatatkan kenaikan peringkat ke posisi 34 dari sebanyak 63 negara pada 2023, berdasarkan laporan Institute for Management Development (IMD).
Pada 2022, Indonesia tercatat masih berada pada posisi ke-44. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa seluruh faktor mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2022.
“Pertumbuhan yang impresif adalah kinerja ekonomi yang membaik dari peringkat 42 pada 2022 menjadi 29 padda 2023,” katanya dalam konferensi pers Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II/2023, Senin (7/8/2023).
Airlangga mengatakan, kinerja perekonomian dan daya saing Indonesia yang meningkat tersebut tidak terlepas dari keberhasilan implementasi kebijakan pemerintah, salah satunya UU Cipta Kerja.
“Prospek yang baik ini hasil dari kebijakan yang diambil, antara lain implementasi UU Cipta Kerja, untuk mendorong efisiensi belanja modal,” katanya.
Dengan perkembangan tersebut, imbuhnya, Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia juga diharapkan dapat turun ke tingkat 4 persen.
Baca Juga
ICOR Indonesia saat ini tercatat berada pada level 7,6, lebih tinggi dibandingkan dengan Malaysia dan India, yang masing-masing sebesar 4,4 dan 4,5.
“Kalau angka [ICOR] ini turun ke level 5 persen saja, maka kita bisa mencapai pertumbuhan 6 persen. Ini menjadi penting bagi kita untuk ke depan memperbaiki efisiensi modal kita,” kata Airlangga.
Oleh karenanya, Airlangga menyampaikan, implementasi UU Cipta Kerja akan terus digulirkan untuk mendorong efisiensi investasi sehingga ICOR Indonesia masih bisa terus diefisienkan.