Bisnis.com, JAKARTA - Kontrol ekspor China pada beberapa produk galium dan germanium mulai berlaku pada Selasa (1/8/2023). Para pedagang bersiap menghadapi penurunan pasokan internasional sementara eksportir memilah izin baru yang diperlukan.
Mengutip Reuters, Selasa (1/8/2023) China, pemasok utama untuk logam galium dan germanium yang digunakan untuk semikonduktor, mengumumkan pembatasan ekspor delapan produk galium dan enam germanium pada awal Juli 2023 dengan alasan keamanan nasional.
Maka bagi eksportir untuk logam tersebut perlu mengajukan izin ekspor untuk barang dan teknologi penggunaan ganda yang memiliki potensi aplikasi militer dan sipil, menurut Kementerian Perdagangan China.
Empat pedagang mengungkapkan bahwa mereka hanya dapat mengajukan permohonan mulai tanggal 1 Agustus 2023. Dua dari empat pedagang tersebut mengatakan bahwa mereka masih menyiapkan dokumen yang diperlukan, dan mungkin akan mengajukan permohonan mereka dalam beberapa minggu mendatang.
Kemudian, menurut para pedagang dan dua produsen, biasanya dibutuhkan sekitar dua bulan untuk mendapatkan izin tersebut. Belum jelas berapa banyak izin yang akan dikeluarkan, atau jumlahnya akan dibatasi.
Konsultan CRU yang berbasis di London, Willis Thomas, juga mengatakan bahwa stok di luar China, yang dapat bertahan selama dua hingga tiga bulan, perlu dimanfaatkan sementara oleh para pedagang, menunggu persetujuan izin ekspor dari Beijing.
Baca Juga
Pada saat yang sama, pembatasan ekspor ini diperkirakan akan menyebabkan surplus yang semakin besar dari produk-produk tersebut di China.
Thomas juga mengatakan bahwa harga akan naik dan tetap bertahan di level yang tinggi selama beberapa bulan ke depan, sebelum mendingin di akhir tahun karena ekspor China dan pasokan luar negeri diperkirakan akan meningkat.
Pihak Kementerian Perdagangan China juga tidak segera menanggapi permintaan komentar.