Bisnis.com, JAKARTA - Data bea cukai China pada Rabu (20/9/2023) melaporkan bahwa ekspor germanium dan galium pada Agustus 2023 anjlok setelah Beijing menerapkan kontrol ekspor pada dua logam pembuat chip tersebut.
Mengutip Reuters, Rabu (20/9) China tidak mengekspor produk wrought germanium pada Agustus 2023, dibandingkan dengan 8,63 metrik ton pada Juli 2023, ketika volumenya meningkat dua kali lipat dari Juni lantaran pembeli dari luar negeri bergegas mengunci pasokannya menjelang pembatasan.
Tak hanya germanium, tidak terdapat juga ekspor wrought galium pada Agustus 2023. Diketahui bahwa pada Juli 2023, ekspor galium mencapai 5,15 ton dan 7,67 ton pada Juli 2022.
Sebagaimana diketahui, pada Juli 2023, China mengumumkan pembatasan ekspor terhadap delapan produk galium dan enam produk germanium yang diterapkan mulai 1 Agustus 2023.
Langkah ini kemudian berdampak pada meningkatnya ketegangan antara China dan Amerika Serikat (AS) atas akses ke bahan yang digunakan dalam pembuatan micro chip yang berteknologi tinggi.
Kemudian, di bawah aturan baru ini, eksportir germanium dan galium kini perlu mendapatkan lisensi ekspor untuk barang dan teknologi penggunaan ganda. Salah satu contohnya seperti barang dan teknologi yang memiliki potensi aplikasi militer dan sipil.
Baca Juga
Menurut seorang pedagang germanium dan produsen galium China, permohonan izin tersebut kemudian membutuhkan waktu sekitar 45 hari kerja untuk diproses.
"Kami tidak mengirimkan volume ke luar negeri bulan lalu karena kami masih menunggu izin," jelas pedagang tersebut.
Di bawah kode bea cukai untuk "germanium oksida dan zirkonium dioksida", data menunjukan bahwa terdapat ekspor sebanyak 1.034 ton pada Agustus 2023. Namun tidak dapat diverifikasi apakah pengiriman tersebut hanya terdiri dari zirkonium dioksida atau juga termasuk beberapa germanium oksida.
Selain itu, diketahui ekspor wrought germanium China mencapai 36,48 ton dalam delapan bulan pertama tahun 2023, yakni naik 58 persen jika dibandingkan tahun lalu.
Sementara itu pengiriman wrought galium turun 58 persen pada tahun ini menjadi 22,72 ton selama periode Januari-Agustus 2023.