Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Delay Pesawat saat Mudik Lebaran, Ini Saran Inaca

Jumlah penumpang pesawat diproyeksi meningkat saat mudik Lebaran 2023. Kepadatan ini hampir dipastikan akan berimbas pada keterlambatan penerbangan.
Penumpang pesawat berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (22/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Penumpang pesawat berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (22/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia National Air Carrier Association (INACA) menyarankan beberapa poin yang harus disiapkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam menyambut musim mudik Lebaran 2023.

Sekretaris Jenderal INACA Bayu Sutanto mengatakan, jumlah pemudik untuk seluruh moda transportasi akan meningkat seiring dengan pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), serta peraturan pembatasan perjalanan yang lebih longgar. 

Bayu melanjutkan jumlah pemudik yang menggunakan transportasi udara juga akan meningkat, khususnya untuk penduduk yang jarak mudiknya jauh atau di luar Pulau Jawa.

“Dari prediksi Kemenhub akan ada sekitar 100 juta pemudik, dan kemungkinan hanya 8 juta – 10 juta juta yang berpotensi memggunakan angkutan udara. Kami melihat ada kenaikan sekitar 10 persen -15 persen dibanding musim mudik Lebaran 2022,” jelas Bayu saat dihubungi, Kamis (9/3/2023)

Selain kenaikan penumpang, musim mudik Lebaran juga berpotensi memicu penambahan frekuensi penerbangan. Bayu mengatakan, siklus ini umumnya terjadi sekitar 2 – 3 minggu selama musim mudik Lebaran.

Kepadatan tersebut, lanjutnya, hampir dipastikan akan berimbas pada keterlambatan (delay) penerbangan. Oleh karena itu, INACA menyarankan Kementerian Perhubungan untuk menyiapkan standar operasi pada masa unusual traffic seperti pada musim mudik Lebaran guna meminimalisir penundaan dan memitigasinya apabila terjadi.

Selanjutnya, Kemenhub juga dapat menambah jam operasi pada sejumlah bandara yang dinilai sibuk dan menjadi titik masuk pemudik. Hal tersebut dilakukan guna menampung kenaikan traffic pesawat serta penumpang selama musim mudik.

Lebih lanjut, ramp check untuk maskapai, bandara, pemandu lalu lintas udara (air traffic control), serta ground handling tetap harus dilakukan dengan optimal.

“Tentunya prinsip keselamatan dan keamanan harus tetap diutamakan, terutama selama masa unusual traffic seperti saat mudik Lebaran,” pungkasnya.

Berdasarkan data dari Kemenhub, jumlah penumpang pesawat selama masa Lebaran 2022 mencapai 3,1 juta penumpang. Angka tersebut mengalami penurunan sekitar 25,6 persen bila dibandingkan dengan jumlah penumpang sebelum masa pandemi pada 2019 sebanyak 4,2 juta orang.

Secara keseluruhan, jumlah penumpang pada masa angkutan Lebaran 2022 adalah 13,04 juta orang, atau turun 22,6 persen dibandingkan perolehan 2019 lalu sebanyak 16,84 juta penumpang.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub M. Kristi Endah Murni menjelaskan, pihaknya menyediakan 270 rute penerbangan domestik yang menghubungkan 122 kota di dalam negeri. Selain itu, sebanyak 112 rute internasional yang menghubungkan 48 kota di luar negeri dari 22 negara juga telah disiapkan.

Dari sisi armada, Kemenhub telah menyiapkan 394 pesawat untuk penerbangan reguler. Dia mengatakan, jumlah tersebut masih akan bertambah saat pelaksanaan angkutan udara lebaran 2023.

Untuk mengatasi lonjakan penumpang, Kemenhub juga akan menambah kapasitas tempat duduk melalui extra flight atau mengganti pesawat dengan ukuran yang lebih besar.

"Kami juga memastikan kesiapan armada, jam operasi bandara, utilisasi jam terbang pesawat, serta tidak ada pekerjaan yang dilakukan pada sisi udara," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper