Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melepas ekspor perdana 22 produk makanan olahan UMKM mulai dari seblak hingga rengginang senilai Rp6,8 miliar ke pasar Arab Saudi.
Produk makanan tersebut akan dikirim secara bertahap dengan total nilai mencapai US$453.000 atau setara dengan Rp6,8 miliar.
Zulhas menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) di perhelatan Trade Expo Indonesia ke-37 pada Oktober 2022.
Produk makanan olahan yang diekspor antara lain jengkol pedas, seblak daun jeruk, seblak pedas, rengginang original, rengginang gurih, tempe goreng, tempe daun jeruk, stik balado, kacang bandung, kacang bali, kacang kepri bali, kacang bali asin, kacang bali manis, oven atom, kacang medan, kacang sukro, emping, kacang pedas, bawang putih goreng gurih, bawang merah goreng, dan popcorn karamel.
“Sebuah kebanggaan bagi kami karena 22 produk yang diekspor hari ini juga sudah terdaftar di Saudi Food and Drug Authority,” kata Zulhas dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (11/2/2023).
Menurut mantan Ketua MPR itu, dibutuhkan pembenahan banyak aspek seperti peningkatan kualitas dan mutu produk, peningkatan nilai tambah dan daya saing, serta pengembangan sumber daya manusia, untuk menjadi eksportir yang sukses.
Baca Juga
Di sisi lain, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi menyampaikan, Arab Saudi menjadi salah satu negara penting bagi Indonesia dalam membuka akses pasar baru di negara non tradisional khususnya Kawasan Timur Tengah.
Nilai ekspor Indonesia untuk produk makanan olahan ke Arab Saudi 2022 mengalami pertumbuhan positif lebih dari 40 persen dengan produk utama ekspor antara lain olahan ikan, saus dan olahannya, aneka biskuit, kecap, dan olahan pasta.
“Produk makanan olahan merupakan komoditas primadona ekspor Indonesia, tak terkecuali Arab Saudi,” jelas Didi.
Adapun pada 2022 total perdagangan Indonesia dan Arab Saudi tercatat mencapai US$7,51 miliar. Tren perdagangan kedua negara terus menunjukkan peningkatan dengan ekspor nonmigas Indonesia senilai US$2,01 miliar dan impor senilai US$11,3 juta.