Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lahan di Jakarta Menyempit, Potensi Proyek Mal Baru Menipis?

Keterbatasan lahan di Jakarta membuat pengembang pusat perbelanjaan memilih lokasi di Bodetabek untuk proyek baru.
Suasana salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis (19/3/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Suasana salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis (19/3/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Semakin terbatasnya ketersediaan lahan di Jakarta membuat proyek pusat perbelanjaan atau mal baru semakin menipis. Alhasil, pengembang berbondong-bondong melihat potensi pembangunan mal di luar Jakarta.

Colliers Indonesia mencatat tidak ada penambahan mal baru di Jakarta sepanjang 2022. Adapun, total pasokan lahan pusat perbelanjaan di Jakarta saat ini mencapai 4.86 juta meter persegi.

Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatakan, para pengembang mal saat ini menyasar lahan di luar Jakarta, khususnya lokasi yang dekat dengan perumahan kelas menengah dan menengah atas.

"Terutama daerah yang sebagai besar perumahan kelas menengah dan menengah atas itu lokasinya sudah ada di luar Jakarta sehingga ini bisa memberikan kondisi yang menarik bagi pengembang untuk di area perumahan yang daya belinya tinggi," ujar Ferry, Rabu (4/1/2023).

Keterbatasan pasokan baru membuat tingkat hunian di proyek eksisting stabil. Tingkat hunian mal di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) secara rata-rata keseluruhan masih di bawah 70 persen.

Namun, dengan dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan mengembalikan tingkat kunjungan dan kepercayaan tenant untuk kembali menyewa ruang di mal.

Sementara itu, terdapat dua mal baru di Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), yakni Paradise Walk dan Green Walk Mall (dalam komplek Grand Dhika City). Total pasokan lahan pusat perbelanjaan di Bodetabek, yakni 3 juta meter persegi.

"Ke depannya dari estimasi kami, future supply dari 2023-2025 sebanyak 70 persen akan ada di luar Jakarta atau di Bodetabek," jelasnya.

Dari segi harga sewa sepanjang 2022 tidak ada perubahan, baik itu di Jakarta maupun Jabodetabek. Meskipun, ada sedikit terkoreksi karena penambahan supply di Bodetabek.

Hingga akhir 2022, tarif sewa di Jakarta sebesar Rp566,095 per meter persegi. Untuk di Bodetabek, tarif sewa sebesar Rp380,961 per meter persegi. Tarif tersebut belum termasuk dengan biaya pemeliharaan (maintenance) di Jakarta sebesar Rp149.166 dan Bodetabek Rp118.166 per meter persegi.

"Di tahun 2023, total biaya sewa artinya biaya tarif sewa ditambah biaya maintenance akan mengalami kenaikan di tahun ini," ujarnya.

Kenaikan total tarif sewa mal di tahun ini diakibatkan kondisi defisit yang dialami beberapa pusat perbelanjaan selama pandemi sehingga pemilik mal merasa perlu untuk menaikkan tarif di tahun ini.

Apalagi, suasana di pusat perbelanjaan sudah mulai aktif yang memicu pulihnya trafik ke posisi normal, bahkan trafik kunjungan telah melampaui 100 persen dari masa sebelum pandemi. Hal ini juga terlihat dari peningkatan transaksi dari para tenant.

"Kenaikan ini minimum akan sesuai dengan laju inflasi tahun 2023. Ini jalan tengah paling tidak buat pemilik shopping center dan retailer untuk sepakat di angka tersebut," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper