Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Cabai Naik Turun Jelang 2023, Bapanas Ungkap Sebabnya

Harga cabai terpantau fluktuatif menjelang pergantian tahun menuju 2023. Ini penyebabnya:
Pedagang cabai melayani pembeli di salah satu pasar di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Eusebio Chysnamurti
Pedagang cabai melayani pembeli di salah satu pasar di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Eusebio Chysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Harga komoditas cabai bergerak fluktuatif menjelang pergantian tahun. Per hari ini, Kamis (29/12/2022), cabai rawit merah telah mencapai Rp54.370 per kilogram (kg) di tingkat pedagang eceran.

Berdasarkan Panel Harga Bapanas, per hari ini pukul 09.30 WIB, harga cabai rawit merah secara rata-rata nasional mencapai Rp54.370 per kg, sementara cabai merah keriting di level Rp37.550 per kilogram.

Adapun, menurut Pusat Informasi Harga Pangan Startegis Nasional (PIHPSN) untuk periode yang sama, harga cabai merah besar mencapai Rp38.450 per kg, cabai merah keriting seharga Rp40.250 per kg. Harga cabai rawit hijau menyentuh Rp50.450 per kg dan cabai rawit merah memiliki harga tertinggi, yaitu Rp60.350 per kg.

Harga cabai dalam 3 bulan terakhir bergerak fluktuatif yang salah satunya disebabkan oleh cuaca. Sepanjang kuartal IV/2022, harga cabai merah sempat menyentuh Rp52.000 per kg, kemudian turun karena adanya panen raya, dan kembali naik pada akhir tahun.

Begitu pula dengan cabai rawit yang sempat turun ke harga Rp40.000-an, kemudian kembali naik harganya akibat curah hujan yang tinggi.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan bahwa penyebab dari kenaikan harga seluruh jenis cabai, yaitu akibat hujan yang terjadi di sentra-sentra produksi cabai, seperti Pulau Jawa.

"Kami sudah terima laporannya dan akan segera ditindaklanjuti dengan mendorong mobilisasi pangan dari wilayah surplus atau sentra produksi ke wilayah defisit atau daerah konsumsi seperti Jakarta, mengingat Jakarta merupakan indikator nasional dan berkontribusi sebesar 27 persen terhadap inflasi nasional," ungkapnya melalui keterangan resmi, Rabu (28/12/2022).

Lebih lanjut, Arief menuturkan, untuk menjaga stabilitas stok dan harga pangan selama Natal dan Tahun Baru (Nataru) ini pihaknya telah menjalankan berbagai program, seperti bazar pangan murah dan mobilisasi pangan sejak beberapa bulan terakhir.

Program tersebut dijalankan dengan berkoordinasi dan melibatkan berbagai stakeholder pangan, seperti kementerian/lembaga terkait, Satgas Pangan Polri, pemerintah daerah, dinas yang menangani pangan di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota, asosiasi, BUMN, BUMD, serta swasta.

Diberitakan sebelumnya, petani cabai telah memprediksi adanya perubahan harga akibat cuaca yang terjadi. Bila cuaca cerah, harga cabai dapat turun hingga angka Rp20.000 per kg, sementara bila hujan, harga akan kembali melonjak.

“Kalau seandainya hujannya kurang, panas, harga cabai akan murah, murah terus sampai dengan awal Januari [2023]. Kalau udaranya cerah terus akan murah banget, di petani bisa Rp6.000/kg, di konsumen mungkin Rp17.000-Rp20.000 per kg,” kata Ketua Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Abdul Hamid, Selasa (15/11/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper