Tekanan Global
Biasanya, negara-negara bisa mendapatkan keuntungan dari penurunan mata uangnya karena membuat produk mereka lebih murah dan lebih kompetitif di luar negeri. Namun saat ini, keuntungan apa pun yang didapat dari kenaikan ekspor seakan sia-sia karena pertumbuhan ekonomi tersendat hampir di mana-mana.
Hal ini juga membuat impor negara lain lebih mahal, sehingga menambah tekanan inflasi yang ada.
Selain itu, penguatan dolar AS juga turut menekan kinerja perusahaan, konsumen, dan pemerintah yang memiliki utang dalam dolar AS. Hal ini karena mereka butuh lebih banyak mata uang lokal untuk dikonversi menjadi dolar AS saat melakukan pembayaran pinjaman.
Tekanan ini memaksa bank sentral negara lain lain untuk menaikkan suku bunga acuan agar mata uang mereka tidak anjlok dan mencegah capital outflow investor asing. Namun, kenaikan suku bunga acuan juga melemahkan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan angka pengangguran.
Ariane Curtis dari Capital Economics mengatakan penguatan dolar AS dolar adalah berita buruk bagi ekonomi global.
“Ini adalah alasan lain ekonomi global akan jatuh ke dalam resesi tahun depan,” jelasnya.