Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyatakan kesiapannya untuk menyelesaikan penugasan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) menyusul tinjauan Presiden RI Joko Widodo di proyek tersebut pada Kamis (13/10/2022).
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan saat ini, progres pembangunan KCJB secara keseluruhan mencapai 88,8 persen di mana diharapkan operasionalnya dapat dilakukan pada Juni 2023. Seperti diketahui, KAI merupakan pemimpin konsorsium Pilar Sinergi BUMN Indonesia dalam proyek KCJB.
"KAI bersama KCIC dan seluruh stakeholder akan berupaya sebaik mungkin dalam pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional," ujarnya melalui siaran pers, Jumat (14/10/2022).
Dalam setiap prosesnya, KAI akan selalu mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG). Tujuannya untuk mewujudkan akuntabilitas pembangunan proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung serta dapat dipertanggungjawabkan.
KAI juga akan selalu bersikap transparan terhadap seluruh aspek dalam pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung sesuai ketentuan yang berlaku.
Dalam hal penyelesaian proyek, KAI akan terus berkoordinasi dengan Komite Kereta Cepat Jakarta Bandung agar operasional dapat dilaksanakan tepat pada waktunya. KAI menyampaikan terima kasih kepada pemerintah atas amanah dan dukungan yang diberikan.
Baca Juga
“KAI berkomitmen untuk melaksanakan dan menyelesaikan penugasan ini dengan sebaik-baiknya dan tetap mengutamakan keselamatan,” tegas Didiek.
Untuk kesiapan sarana, saat ini sudah tiba di Depo Tegalluar sebanyak tiga rangkaian yaitu dua rangkaian Electric Multiple Unit dan satu rangkaian Comprehensive Inspection Train. Adapun total keseluruhan mencapai 12 rangkaian ditargetkan akan tiba di Indonesia pada Maret 2023.
Sedangkan untuk kesiapan prasarana, saat ini sedang dikerjakan pemasangan rel kereta api dari arah Bandung menuju Jakarta. Kemudian ada juga penyelesaian pemasangan girder box atau gelagar hingga pembangunan subgrade. Overhead Catenary System (OCS) atau peralatan listrik aliran atas juga sudah mulai terpasang.