Bisnis.com, JAKARTA - Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditargetkan mulai beroperasi pada pertengahan 2023. Nantinya, perjalanan Jakarta-Bandung diprediksi hanya 36 menit.
Dengan adanya Kereta Cepat pertama di Asia Tenggara itu, PT Kereta Cepat Indonesia-China atau KCIC berharap akan ada peralihan atau shifting perilaku bertransportasi masyarakat.
"Tentunya Kereta Cepat ini memberi satu pilihan untuk perjalanan Jakarta-Bandung. Apalagi hanya 36 menit kalau naik KRL itu Manggarai-Jakarta Kota. Jadi saya yakin ada peralihan perilaku konsumen," terang Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet kepada wartawan usai kunjungan Presiden Joko Widodo hari ini di Stasiun Tegalluar, Kamis (13/10/2022).
Saat sudah beroperasi, Kereta Cepat dipercaya akan merubah perjalanan Jakarta-Bandung dari antarkota menjadi commuting layaknya KRL.
"Bayangkan sarapan di Bandung jam 9 itu sudah ada di Jakarta. Makan siang di Jakarta. Dan seorang bisa bolak-balik," terang Dwiyana.
Terkait tarif, Kereta Cepat rencananya akan memiliki ongkos sebesar Rp350.000 untuk jarak paling jauh, dan terdekat Rp150.000. Namun, nantinya bisa melakukan diferensiasi tarif berdasarkan waktu.
Baca Juga
"Tapi menurut kami bisa melakukan diferensiasi tarif juga, saat peak [hour] kita reduce tarif dengan diskon dan lain-lain. Sekitar jam 11 [siang] bisa kita kasih diskon serta di hari-hari sepi kan bisa kita kurangi," ungkapnya.
Seperti diketahui, Kereta Cepat akan beroperasi pada jalur sepanjang 142 kilo meter dan berhenti di empat stasiun, yakni Stasiun Halim Jakarta (rencananya akan terintegrasi dengan stasiun LRT Jabodebek), Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.
Dwiyana juga mengatakan, saat ini progres proyek masih berlangsung dan ditargetkan rampung pada Juni 2023. Setelah itu, commercial operation date (COD) ditargetkan mulai Juli 2023.
Saat ini, progres sudah berjalan sekitar 88 persen dan mendekati tahap akhir konstruksi. Beberapa rangkaian EMU atau kereta penumpang maupun kereta inspeksi sudah dalam progres menuju Depo Stasiun.
"Artinya konstruksi tahap akhir ini meliputi pekerjaan menyangkut subsistem trek, listrik aliran atas, signalling test comissioning dengan Kemenhub. Ini pekerjaan yan persentasenya kecil tapi sudah masuk fase interfacing," jelasnya.