Bisnis.com, JAKARTA – Program Tol Laut membutuhkan inovasi dan terobosan yang berlanjut agar selaras dengan tujuan utamanya mewujudkan ekonomi yang berdaya untuk masyarakat terutama di wilayah tertinggal, terdepan, terluar atau 3TP.
Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Arif Toha menegaskan dalam konteks perayaan Hari Maritim Nasional saat ini, pemerintah telah memanfaatkan seluruh potensi sumber daya kelautan, membangun transportasi laut dan infrastruktur pelabuhan untuk mendorong industri maritim. Salah satunya dengan program Tol Laut.
Selama ini, paparnya, terkait konektivitas antar wilayah di Indonesia, pelaksanaan Tol Laut diharapkan bisa memberikan kontribusi dan manfaat khususnya dalam menekan angka disparitas harga serta meningkatkan pemerataan ekonomi.
Dia pun berharap bahwa tol tol laut bakal menjadi tonggak baru menekan disparitas harga yang terjadi selama ini antara wilayah barat Indonesia dengan wilayah timur Indonesia. Tak hanya itu, inovasi dan terobosan dalam program tol laut juga diselaraskan dengan program Ketahanan Pangan Nasional.
Salah satunya dengan membuat pola perdagangan baru dari wilayah pusat pangan baru (food estate) seperti Merauke ke wilayah Papua, Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur. Pada pelaksanaannya, saat ini program Tol Laut juga telah didukung oleh aplikasi yang mempermudah pelaku usaha dalam melakukan proses pemesanan hingga pengiriman barang.
“Karena program Tol Laut merupakan sinergi, jadi kami juga melakukan kerja sama melalui aplikasi SITOLAUT dengan BRISTORE dengan sistem end to end user untuk memberikan kemudahan dan memperlancar distribusi dan sistem pembayaran ke masyarakat,” ujarnya, Jumat (23/9/2022).
Baca Juga
Program tol laut memiliki 33 trayek yang dilayani dengan mengoperasikan 32 kapal yang menyinggahi 130 pelabuhan untuk memberikan pelayanan distribusi barang, membangkitkan perekonomian, menjaga ketersediaan barang dan turut menggali potensi unggulan daerah yang bisa didistribusikan ke luar daerah tersebut.
Muatan berangkat terbanyak yang diangkut oleh Kapal Tol Laut di antaranya semen, beras, air mineral, dan minuman ringan. Adapun, komoditi muatan balik terbanyak di antaranya adalah kayu, kopra, rumput laut, batang pohon kelapa, dan barang.
Capaian Tol Laut
Salah satu keberhasilan Tol Laut di wilayah Indonesia Timur sudah mulai terlihat di provinsi Maluku dan Maluku Utara, yang saat ini dilalui oleh 10 trayek tol laut yang menyinggahi 28 pelabuhan di mana wilayah hinterland tersebut termasuk ke dalam kategori wilayah 3TP.
Keberhasilan program tol laut di kedua provinsi tersebut terlihat dari jumlah muatan berangkat maupun muatan balik yang cukup besar pada 2022. Hingga akhir Agustus, realisasinya sudah mencapai 9.009 Teus, dengan rincian 6.585 Teus muatan berangkat menuju provinsi Maluku dan Maluku Utara dan 2.424 Teus muatan balik dari provinsi Maluku dan Maluku Utara.
"Jumlah tersebut tentunya akan terus bertambah sampai dengan akhir 2022. Jika dibandingkan dengan 2021, di mana sepanjang tahun tersebut jumlah muatan dengan menggunakan tol laut di kedua provinsi tersebut hanya 7.876 Teus, dengan rincian 5.146 Teus muatan berangkat dan 2.730 Teus muatan balik," paparnya.