Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Forum B20 Dukung Pengembangan Pasar Karbon, Ini Caranya

Permintaan pasar karbon sukarela diperkirakan tumbuh 6 kali lipat pada tahun 2030.
B20-G20 Dialogue: Trade & Investment Task Force yang digelar di Labuan Bajo, NTT, Jumat (23/9/2022)./Bisnis-Aprianto Cahyo Nugroho
B20-G20 Dialogue: Trade & Investment Task Force yang digelar di Labuan Bajo, NTT, Jumat (23/9/2022)./Bisnis-Aprianto Cahyo Nugroho

Bisnis.com, LABUAN BAJO – Chair B20 Indonesia Shinta Kamdani menekankan pentingnya pasar karbon atau carbon market bagi upaya melawan dampak perubahan iklim.

Hal tersebut disampaikan saat memberikan sambutan dalam Forum B20-G20 Dialogue: Trade and Investment Task Force yang digelar di Labuan Bajo, NTT, Jumat (23/9/2022).

“Pasar karbon memfasilitasi perusahaan untuk mengurangi jejak karbon dan membantu membiayai proyek pengurangan karbon dioksida dari atmosfer,” ungkap Shinta, dikutip Sabtu (24/9).

Ia melanjutkan, permintaan pasar karbon sukarela diperkirakan tumbuh 6 kali lipat pada tahun 2030. Hal ini menciptakan peluang bagi negara-negara untuk berkontribusi secara substansial dari kredit karbon, khususnya negara emerging market.

“Namun, setiap negara belum mampu menangkap potensi pasar karbon karena keterbatasan akses terhadap pendanaan, pengetahuan, dan best practices,” lanjutnya.

Untuk itu, lanjutnya, Gugus tugas perdagangan dan investasi B20 mendukung pasar karbon dengan menyediakan akses pendanaan, peningkatan kapabilitas, dan best practice.

“Jika kita tidak mengatasi masalah ini, dunia akan kehilangan kesempatan untuk membantu negara-negara berkembang tumbuh sambil bertransisi ke ekonomi rendah karbon,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan bahwa anggota gugus tugas perdagangan dan investasi B20 telah bekerja untuk mengatasi masalah ini sejak awal. Gugus tugas telah merumuskan sejumlah rekomendasi kebijakan.

Selain itu, ia mengatakan bahwa gugus tugas ini  telah mendapat manfaat yang signifikan dari banyak negara yang bergabung melalui keberagaman dan inklusivitas

“Berbagai pemikiran dan aspirasi dari berbagai negara, masing-masing dengan kekuatan dan kepedulian yang berbeda membantu menciptakan kebijakan inklusif dari komunitas B20 dan G20 yang lebih besar,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper