Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut ada 2 kota di Pulau Jawa yang mencetak inflasi dan 24 kota lainnya justru deflasi.
Berdasarkan data BPS, dari 26 kota yang ada di Pulau Jawa, Kota Surabaya mencatat inflasi tertinggi sebesar 0,26 persen dan kemudian disusul oleh Kota Bekasi sebesar 0,12 persen.
“Inflasi tertinggi terjadi di Surabaya sebesar 0,26 persen dengan IHK [indeks harga konsumen] sebesar 111,91 dan inflasi terendah terjadi di Bekasi sebesar 0,12 persen dengan IHK sebesar 113,74,” tulis BPS dalam laporan bulanannya, Kamis (1/9/2022)
Adapun, deflasi tertinggi terjadi di Kota Sumenep sebesar 1,13 persen dengan IHK sebesar 112,06 dan deflasi terendah terjadi di Kota Depok dan Kota Kediri, masing-masing sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 113,29 dan 111,01.
Sementara itu, Kota Jakarta mengalami deflasi 0,11 persen, Bandung (-0,24 persen), dan Tangerang (-0,11 persen).
Sebagai informasi, pada Juli 2022, Kota Bekasi mengalami inflasi sebesar 0,62 persen dengan IHK sebesar 113,60.
Baca Juga
Ketika itu, dari sebelas kelompok pengeluaran di Kota Bekasi, tujuh kelompok pengeluaran mengalami inflasi, satu kelompok pengeluaran mengalami deflasi dan tiga kelompok pengeluaran tidak mengalami perubahan indeks.
Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,68 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar (0,68 persen), kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,65 persen) kelompok pakaian dan alas kaki (0,61 persen); kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran (0,23 persen) kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,12 persen) dan kelompok transportasi (0,03 persen).
BPS mencatat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil inflasi signifikan di Kota Bekasi pada Juli 2022, antara lain cabai merah, bawang merah, bahan bakar rumah tangga, cabai rawit, teh siap saji, jeruk, anggur, buncis, hingga tarif listrik.
Adapun, pada Juli 2022, Kota Surabaya mengalami inflasi sebesar 0,58 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 111,62. Dari 11 kelompok pengeluaran, 9 kelompok pengeluaran mengalami inflasi, dan 2 kelompok pengeluaran tidak mengalami perubahan.
Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi yaitu kelompok transportasi sebesar 1,17 persen, dan yang paling rendah kelompok kesehatan sebesar 0,12 persen.
BPS menyebut komoditas yang dominan dalam memberikan sumbangan inflasi di Kota Surabaya pada Juli 2022, yaitu bawang merah, angkutan udara, cabai merah, cabai rawit, dan mobil.