Bisnis.com, JAKARTA – JT Express belum berencana untuk menaikkan tarif pengiriman paket menyusul imbauan untuk menaikkan sebesar 10 persen apabila harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan.
CEO JT Express Robin Lo mengatakan saat ini, tarif pengiriman yang dilayani berbeda-beda, bergantung dari asal dan tujuan pengiriman, serta tergantung dari layanan yang dipilih. Namun, secara garis besar, Robin menyebut tetap kompetitif.
“Untuk saat ini kami belum ada rencana menaikkan tarif. Untuk mengimbanginya kami tetap bekerja secara efisien sambil mengurangi biaya operasional dengan meningkatkan tingkat pemuatan mobil, dan memastikan bahwa SLA paket pelanggan tidak terpengaruh,” ujarnya, Kamis (25/8/2022).
Guna menjaga tarif tetap kompetitif, JT Express berupaya untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan baik dari sisi operasional yang lebih efisien dengan penggunaan mesin sortir otomatis. Pelayanan tersebut juga berlaku hingga ke lapangan yang bertemu langsung dengan pelanggan.
Saat ini, JT Express membidik peningkatan volume pengiriman hingga 2 kali lipat dengan optimalisasi operasi gudang sortir di dua wilayah.
Robin Lo menjelaskan bahwa penyortiran barang merupakan salah satu proses terpenting serta memiliki peranan yang sangat vital untuk kelancaran alur distribusi paket. Saat ini, perusahaan sedang mengoptimalkan dua titik area gudang yang dapat menampung sekaligus menyortir paket agar lebih efisien dan efektif dalam proses pengiriman ke pelanggan.
Baca Juga
Gudang sortir tersebut terletak di wilayah Jawa Timur dan Kalimantan, karena termasuk kawasan pengiriman yang cukup tinggi. Semua gudang dilakukan maintenance secara bertahap, saat ini kami perluas area cakupan Madiun dan Banjarmasin untuk penyegaran operasional gudang sortir disana serta memenuhi permintaan bisnis lokal yang terus meningkat.
"Dengan rencana penggunaan mesin sortir otomatis kedepannya volume proses di prediksi dapat meningkat 2 kali lipat," ujarnya.
Kedua titik gudang sortir merupakan penggantian ruang operasional dan penyortiran ke area lahan dengan kapasitas yang lebih luas. Kedepannya akan menggunakan mesin sortir otomatis dengan peralatan canggih serta fasilitas lainnya seperti ruang kantor, area bongkar muat barang, bengkel, parkir kendaraan, kantin, ruang ibadah, dan toilet.
Area seluas kurang lebih 19.848 meter persegi dengan luas bangunan 12.186,5 meter persegi untuk Madiun dan kurang lebih 20.400 meter persegi dengan luas bangunan 12.186 meter persegi untuk wilayah Banjarmasin.
Gudang sortir yang yang diperbaharui tersebut akan mulai beroperasi pada bulan November dan Desember 2022 mendatang.