Selang sekitar 10 tahun setelahnya, para pihak melakukan perjanjian substusi untuk pemanfaatan BMN yakni aset tanah Halim Perdanakusuma. Dalam perjanjian itu, pemanfaatan yang semula Inkopau dengan PT ATS, menjadi TNI AU dengan ATS.
Berdasarkan perjanjian substitusi tersebut, TNI AU telah memberikan peluang untuk AP II dan ATS untuk melaksanakan Kerja Sama Operasi (KSO).
Namun, sampai batas waktu akhir Mei 2022, perjanjian yang telah disepakati tidak terwujud. Untuk itu, AP II dan ATS terus melakukan rapat meskipun hingga 13 Juni 2022 belum mencapai titik temu.
Setelah itu, koordinasi, rapat-rapat lanjutan, dan peninjauan lapangan antara TNI AU, AP II dan ATS terus dilaksanakan selama 14-21 Juli 2022. Pada akhirnya yakni 21 Juli 2022 malam, TNI AU, ATS dan AP II mencapai kesepakatan terkait dengan serah terima penguasaan dan pengelolaan Halim Perdanakusuma.
"Sehingga dilaksanakan serah terima penguasaan dan pengelolaan Bandara Halim dari PT AP II ke TNI AU selanjutnya dari TNI AU ke PT ATS melalui Berita Acara," terang Indan.
Fasilitas penerbangan di Halim Perdanakusuma saat ini berlum beroperasi karena masih diperbaikin sejak Januari 2022. Pengoperasian dan pelayanan penerbangan akan kembali dilakukan pada September 2022.