Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terlibat Skandal, CEO dan CFO Evergrande Mengundurkan Diri

CEO Evergrande Group Xia Haijun dan CFO Pan Darong mengundurkan diri akibat terlibat skandal terkait penggunaan simpanan perusahaan sebagai jaminan.
China Evergrande Center di Wan Chai, Hong Kong, pada Senin (20/9/2021)/Bloomberg-Kyle Lam
China Evergrande Center di Wan Chai, Hong Kong, pada Senin (20/9/2021)/Bloomberg-Kyle Lam

Bisnis.com, JAKARTA – Chief Executive Officer China Evergrande Group Xia Haijun terpaksa mengundurkan diri saat pengembang properti yang tengah dilanda krisis tersebut tengah mencari kesepakatan restrukturisasi utang senilai US$300 miliar yang telah mengguncang properti China.

Dilansir Bloomberg pada Senin (25/7/2022), Evergrande mengatakan bahwa posisi Xia Haijun akan diambil alih oleh seorang direktur eksekutif perusahaan Siu Shawn. Selain CEO, Chief Financial Officer Pan Darong juga terpaksa mengundurkan diri.

Evergrande tengah dalam penyelidikan skandal terkait penggunaan simpanan perusahaan senilai 13,4 miliar yuan (US$1,99 miliar) sebagai jaminan bagi pihak ketiga guna meraih mendapatkan pinjaman bank, yang kemudian gagal dibayar kembali.

Jaminan gadai mengancam akan menghapus sebagian besar aset di anak usaha layanan properti Evergrande.

Dalam pengajuan pekan lalu, Dewan Direksi Evergrande meminta Xia, Pan, dan eksekutif lain mengundurkan diri sebagai akibat dari informasi tentang keterlibatan mereka dalam mengatur janji yang diperoleh dari penyelidikan awal.

Perusahaan mengatakan komite investigasi independennya akan mengeluarkan laporan setelah penyelidikan selesai.

Evergrande berada di pusat krisis utang yang menyebar di antara pengembang properti China menyusul tindakan keras peraturan terhadap pinjaman berlebihan di industri ini. Pengembang dengan tingkat utang terbesar di dunia menghadapi restrukturisasi yang panjang setelah dinyatakan default pada Desember 2021.

CEO yang baru diangkat, Siu, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan 21st Century Business Herald bahwa perusahaan telah mencapai konsensus dasar dengan beberapa kreditur utama mengenai isu-isu seperti prinsip dan kerangka restrukturisasi utang.

Siu juga mengatakan bahwa perusahaan akan mencari solusi yang sesuai hukum untuk masalah dana yang disita dan akan bekerja sama dengan regulator Hong Kong dalam penyelidikan dan investigasi.

Krisis keuangan Evergrande telah menjadi fokus bagi investor global yang khawatir bahwa keruntuhan dapat mengacaukan sistem keuangan dan mengekang pertumbuhan ekonomi di China. Sektor properti Negeri Panda ini diketahui memiliki porsi  25 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper