Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat adanya tren mudik lebih awal pada arus mudik Lebaran 2022. Tren tersebut bahkan sudah terlihat sejak H-10 Idulfitri 2022.
Seperti diketahui, KAI menetapkan masa angkutan Lebaran 2022 dari pekan lalu, Jumat (22/4/2022), sampai dengan Jumat (13/5/2022). Direktur Niaga KAI Hadis Surya Palapa mengatakan peningkatan jumlah penumpang sudah terlihat sejak hari pertama masa angkutan Lebaran 2022.
Kendati demikian, dia mencatat keberangkatan sebelum puncak arus mudik masih lebih sedikit daripada keberangkatan pada tanggal-tanggal mendekati Idulfitri 2022.
"Kami merasa bisa lebih banyak lagi [berangkat sebelum puncak] karena seat yang disediakan 218.000 per hari. Kalau tidak diisi sedini mungkin juga sayang," kata Hadis, Selasa (26/4/2022).
Hadis menjelaskan bahwa kondisi tersebut berbeda dengan keberangkatan mendekati atau sekitar H-4 atau H-5 Lebaran 2022. Jumlah tempat duduk yang disediakan rata-rata sudah penuh, bahkan harus ditambah kapasitasnya.
Untuk itu, Hadis mengimbau agar masyarakat bisa berangkat mudik sedini mungkin apabila memungkinkan. Imbauan tersebut berlaku baik untuk arus mudik maupun arus balik.
Baca Juga
"Sehingga penumpukan pada H-3 sampai H+3 tidak terjadi," ujarnya.
Di sisi lain, Hadis menilai kontribusi dari angkutan Lebaran 2022 terhadap pendapatan perseroan sangat signifikan. Apalagi, mudik sebelumnya tidak diperbolehkan selama dua tahun sebelumnya karena alasan pandemi Covid-19.
Selain itu, pelonggaran persyaratan perjalanan seperti tidak diwajibkannya tes Covid-19 bagi yang sudah booster, turut mendorong besarnya penjualan tiket di masa mudik Lebaran tahun ini.
"Kita sediakan tempat duduk [angkutan Lebaran] 4,7 juta. Bisa terisi 3 juta saja akan signifikan sekali pendapatan yang dikontribusikan untuk perusahaan," tuturnya.