Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi titik macet saat arus mudik Lebaran 2022 dan mengindentifikasi rekayasa lalu lintas yang akan dilakukan pada beberapa jalan yang akan paling dipadati oleh pemudik.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan jalan tol Jakarta–Cikampek merupakan di antara titik yang akan paling diperhatikan karena sangat berpotensi mengalami kemacetan saat arus mudik.
"Beberapa titik kemacetan yang sedang kita amati pastinya akan terjadi dari Jakarta sampai dengan Cikampek. Baik yang mudik maupun yang balik," tuturnya pada saat media briefing, Jumat (8/4/2022).
Selain itu, Budi memprediksi ruas Pejagan–Prupuk, Lamongan, gerbang tol Cikande, serta di Pelabuhan Merak serta Pelabuhan Bakauheuni. Beberapa perbaikan saat ini masih berlangsung di jalan tersebut dan diupayakan untuk rampung serta siap dipakai sebelum arus mudik memuncak.
Selain ruas jalan nasional, Budi memprediksi jalan-jalan menuju kawasan wisata seperti di Pangandaran, Baturaden, dan Ungaran berpotensi mengalami kemacetan.
"Untuk jalan nasional biasanya yang kita juga amat kemacetan terjadi di sekitar antara Bawen, Salatiga sampai ke arah Kartosuro itu juga cukup rawan kemacetan. Termasuk, dari Magelang sampai dengan Yogyakarta," jelasnya.
Baca Juga
Dengan banyaknya daerah yang rawan macet, Budi mengatakan telah menyiapkan beberapa skema termasuk petugas yang akan standby di sejumlah pos pelayanan di daerah yang rawan kemacetan, kecelakaan, dan gempa.
Selain itu, terdapat sejumlah skema atau pengaturan yang akan dilaksanakan Kemenhub dan sejumlah pihak lain untuk menghadapi lalu lintas arus mudik:
- membatasi kendaraan angkutan barang atau logistik khususnya di jalan tol dan nasional dan mengalihkannya ke jalan lain. Contohnya, membatasi mobilitas angkutan logistik pada 28-29 April pada jalan tol Jakarta–Cikampek. Pembatasan ini nantinya juga akan dilaksanakan di luar Jawa, serta diterapkan untuk truk dengan sumbu tiga ke atas, serta kereta tempelan atau gandengan;
- contra flow di jalan tol;
- one way pada 28-30 April, dengan benchmarking kepada arus mudik saat 2019 lalu;
- pengaturan pemudik dengan sepeda motor di jalan nasional untuk menggunakan lajur kiri jalan sehingga tidak bercampur dengan kendaraan roda empat dan lain-lain;
- pengadaan mudik gratis.
Adapun, Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan potensi pergerakan pemudik diprediksi mencapai 85,5 juta orang, berdasarkan animo masyarakat yang ditemukan melalui survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akhir Maret lalu.
Adita menjelaskan bahwa berdasarkan survei ketiga yang dilakukan, puncak arus mudik akan jatuh pada sekitar H-3 Idulfitri, pada pukul 07.00 dan 09.00 WIB.
"Hasil survei menunjukkan bahwa perjalanan masyarakat akan mencapai puncaknya pada 29 dan 30 April, tepatnya antara pukul 07.00 dan 09.00 WIB. Sekali lagi ini hasil survei ya. Sementara [itu] puncak arus balik tanggal 8 Mei, jam 07.00 dan 09.00 pagi juga," terangnya.